Kemajemukan dalam Persekutuan
Kemajemukan dalam Persekutuan |
Saya amat terkesan dengan PSS beberapa bulan lalu, yang diambil dari Efesus mulai dari pasal pertama hingga pasal ketiga. Kitab Efesus adalah kitab yang berisi doktrin-doktrin. Efesus adalah salah satu surat yang ditulis Paulus saat dia berada dalam penjara. Dalam pasal-pasal itu dijelaskan bahwa orang Yahudi menganggap bahwa keselamatan didapat dengan melakukan hukum Taurat. Orang Yahudi selalu menganggap rendah orang diluar Yahudi. Tapi Paulus menegaskan bahwa keselamatan adalah anugerah yang diberikan Allah melalui pengorbanan Kristus. Selanjutnya pada pasal keempat hingga keenam, disini membahas mengenai aplikasi dari doktrin yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kemajemukan dalam Persekutuan
Dalam Efesus 4, dijelaskan tentang kesatuan. Sebagai orang Kristen tentunya kita harus hidup dalam kesatuan sebagai tubuh Kristus. Allah sendirilah yang menjadi kepala. Kesatuan sendiri bukanlah usaha manusia, namun semata-mata pemberian Allah. Kita wajib bersyukur karena kesatuan tersebut memiiki tujuan, dan untuk mencapainya kita harus berjalan dalam kesatuan itu sendiri. Allah juga tidak lantas lepas tangan, tapi juga turut menyertai kita, dan berjalan dalam kesatuan. Allah juga menghendaki agar manusia memelihara kesatuan itu, dengan cara memperlengkapi manusia dengan karunia-karunia yang berbeda. Lantas apa respon kita atas karunia itu?
Respon yang tepat adalah bersyukur, mengembangkan talenta itu untuk memuliakan Tuhan, dan untuk melayani serta bertumbuh dalam suatu persekutuan (gereja, rokris, dll). Kalaupun kita memiliki talenta, janganlah kita menjadi sombong. Sebaliknya, jangan merasa rendah diri, bila melihat orang lain lebih dari kita.Semuanya sudah Tuhan atur sesuai dengan kemampuan dan kapasitas tiap orang.
Yang terakhir, kesatuan itu memiliki tujuan. Yaitu bertumbuh (iman, pengetahuan, dan moral), menjadi serupa dengan Yesus, dan meninggalkann ajaran yang tidak benar. Ketiga hal tersebut adalah visi kesatuan dan kedewasaan.