Kenapa Menggunakan Domba?
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. (Yohanes 10:11)
Kita pasti sudah sering mendengar perumpamaan tentang Gembala dan Domba di dalam Alkitab (Yohanes 10:1-21). Disitu diceritakan, bahwa Yesus adalah Gembala, sedangkan kita, yang adalah murid-murid Yesus, sebagai domba. Saya sangat heran, mengapa Tuhan Yesus menggunakan domba untuk mewakili manusia. Belakangan saya mengetahui jawabannya.
Kenapa Menggunakan Domba?
Pertama, domba adalah binatang yang lemah. Lihat saja, badannya yang tambun dan besar, namun kecepatan berlarinya sangat lambat. Kalau ada pemangsa datang, jelaslah domba dalam bahaya. Apalagi kalau sendirian, domba itu pasti jadi mangsa yang empuk. Domba adalah binatang yang lemah, tidak berdaya, dan tidak bisa menyerang balik. Domba membutuhkan gembala yang melindunginya dan menjaganya dari sang pemangsa.
Kedua, domba adalah binatang yang sangat bodoh. Buktinya, dalam pertunjukkan sirkus, domba tidak pernah dipergunakan. Karena apa? Biarpun sudah diajar berulang-ulang kali, domba tetap saja melakukan kesalahan, bahkan tidak dapat melakukan hal yang baru. Domba adalah hewan bodoh dan bebal, tidak bisa diatur, bahkan untuk kebaikannya sendiri. Gembala sering menggunakan anjing untuk membantunya menggiring domba. Namun biarpun sudah ditakut-takuti oleh suara gonggongan anjing, nyatanya, tetap saja ada domba yang tersesat dan akhirnya membahayakan dirinya.
Namun dari semua kelemahannya, mengapa manusia tetap saja memelihara domba? Karena domba dapat menghasilkan banyak keuntungan. Daging domba sangat enak rasanya dan empuk. Bulu domba pun sangat berguna untuk pakaian di musim dingin, dan harganya sangat mahal.
Dari beberapa penjelasan di atas saya kira Anda sudah bisa mengerti mengapa Tuhan Yesus menggunakan domba untuk mewakili manusia. Ya, manusia perilakunya sama dengan domba. Manusia yang sangat lemah dan tidak berdaya melawan kuasa jahat Iblis. Manusia hanya dapat mengandalkan dan berserah kepada Tuhan, yang adalah gembala untuk menjaga dan memelihara kehidupannya dari ancaman yang menakutkan. Manusia juga sangat bodoh. Manusia bisa saja berulang-ulang kali jatuh ke dalam dosa dan kesalahan yang sama. Meskipun sudah diajarkan untuk berbuat baik, tetap saja bebal dan menolak ajaran baik tersebut, bahkan cenderung memilih jalan yang salah.
Namun, apabila sang domba mau dipimpin oleh gembala, dia akan aman dan bisa sangat berguna bagi manusia. Sama juga dengan kita semua, kalau mau dipimpin dan dituntun oleh Tuhan Allah dengan firman-Nya, saya yakin, seumur hidup kita akan berguna bagi sesama, Bahkan hingga akhir hidup kita, hidup ini masih bisa bermanfaat dan berguna bagi orang lain. Ingat, itu kalau kita mau dipimpin oleh Tuhan Allah.
Tunggu, ada kabar gembiranya! Menurut survei, pemangsa tidak pernah menyerang sekawanan domba. Pemangsa hanya menyerang domba yang tersesat dan seorang diri saja. Dalam kawanan, domba menjadi lebih kuat dan sulit dikalahkan. Manusia juga begitu. Apabila berada di perkumpulan orang yang juga percaya Tuhan Yesus, saya yakin kita semua akan lebih kuat dan berani melawan sang pemangsa yang tidak pernah berhenti mencoba menyerang kita.
Tetaplah dalam tuntunan firman Tuhan dan jangan melupakan persekutuan dan ibadah dengan sesama orang percaya Yesus. “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita., seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. ” (Ibrani 10: 25)
Postingan terkait : Mengapa Harus Domba?
sumber gambar : blogspot