Melayani Bukan Dilayani – Renungan Tentang Pelayanan
Hidup yang kita jalani ini hanyalah oleh anugerah Tuhan dan sebagai orang-orang yang telah mengalami anugerah itu kita harus melakukan tiga hal.
Pertama, menguasai diri dan bersikap tenang dalam menghadapi segala sesuatu, sehingga dalam menghadapi masalah kita bisa tenang berdoa dan memohon petunjuk Tuhan. Kedua, hidup dalam kasih yang sungguh-sungguh. Mengasihi dengan tulus dan tanpa imbalan. Ketiga, hidup dalam kerelaan memberikan tumpangan kepada orang lain. Tidak dengan sungut-sungut, namun dengan tulus. Dan yang terpenting, kita harus hidup dengan melayani satu dengan yang lainnya. Melayani bukan berarti kita yang dilayani, melainkan kitalah yang bertindak dan melayani orang lain. Melayani bukan dilayani. Semua yang kita lakukan hanya untuk satu tujuan, memuliakan nama Allah.
Melayani Bukan Dilayani
Saudara, mari kita mengubah konsep berpikir kita selama ini. Mungkin kita nyaman dan merasa lebih terhormat jika kita dilayani orang lain. Kita lebih suka jika orang-orang yang muda, atau yang statusnya lebih rendah melayani kita. Tapi, teladanilah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk melayani bukan dilayani. Sebagai guru Dia melayani murid-muridnya bahkan sampai membasuh kaki murid-muridnya (Yohanes 13), suatu pekerjaan yang hanya dilakukan oleh seorang hamba yang terhina. Seumur hidupnya, Tuhan Yesus melayani orang lain bahkan hingga kematian-Nya.
Maka marilah kita hidup saling mengasihi, saling memberi, dan saling melayani dengan ketulusan dan kerelaan hati. Hal ini kita nyatakan dalam kehidupan kita di keluarga, di lingkungan kita dan juga dalam Gereja Tuhan.
Melayanilah Tanpa Pamrih. Melayani bukan dilayani.
Sumber Gambar : BlogSpot