Menjadi Satu Hati
Kebaktian malam itu membawa sukacita tersendiri dalam diriku. Aku senang dapat bertemu dengan orang-orang yang lama tidak kutemui. Dan hebatnya, aku masih mengenal persis mereka satu persatu. Mereka adalah ibu-ibu teman kebaktian Mama selama belasan tahun belakangan ini. Dan alangkah sukacitanya diriku, saat mengetahui bahwa mereka juga masih ingat tentang diriku. Tidak ada yang berubah. Sama seperti kebaktian sama yang berlangsung di rumah tiga bulan yang lalu saat Nugroho pulang dari Jepang.
Menjadi Satu Hati Dalam Tuhan
Peranan sebuah persekutuan benar-benar aku rasakan malam itu. Di dalam sebuah persekutuan ada banyak hal yang kita lakukan bersama. Oleh karena itu, persekutuan begitu erat kaitannya dengan kebersamaan dan kesatuan. Di persekutuan, kita bernyanyi bersama, kita memuji Tuhan bersama, mempelajari Firman Allah bersama dan berdoa bersama. Kebersamaan ini yang membuat kita menjadi begitu dekat. Kita belajar untuk “saling”, saling mendengarkan, saling mendoakan, saling menguatkan, dan saling memperhatikan. Datang dari beragam etnis dan golongan tidaklah mengapa, karena di dalam sebuah persekutuan, kita semua menjadi satu. Itulah yang aku rasakan.
Tetapi sebenarnya bukanlah kita yang menciptakan suasana kebersamaan dan kesatuan itu. Allah yang hadir dan ada di tengah-tengah persekutuan. Inilah yang membuat semuanya itu menjadi terwujud. Itulah yang membedakan persekutuan dengan pertemuan-pertemuan yang lainnya. Roh Allah sendiri yang merasuk ke dalam hati setiap orang yang hadir di dalam sebuah persekutuan. Roh Allah yang mengajarkan bagaimana caranya untuk menjadi orang yang rendah hati, mau mendengar, dan mau belajar. Roh Allah yang sama juga yang membuat hati kita menjadi lekat dan erat. Kita saling mengerti dan memperhatikan. Hati kita berpadu menjadi satu.
Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus kalau hari ini saya terlibat di dalam sebuah persekutuan. Saya banyak belajar untuk memperhatikan orang lain, saya belajar juga untuk mendengar keluhan dan menyelami perasaan mereka. Namun, ternyata jauh sebelum itu, saya terlebih harus bersyukur kepada Tuhan Yesus, karena mama telah menanam saya di dalam persekutuan sejak kecil. Persekutuan yang telah memberikan warna di dalam kehidupan kami.
Biarlah lagu ini menjadi penutup tulisan saya kali ini. Sebuah lagu yang juga dinyanyikan di dalam kebaktian kemarin. Sambil menyanyikan lagu ini, saya berharap semoga kita semua menjadi satu hati dalam Tuhan.
Satukanlah hati kami
‘tuk memuji dan menyembah
O.. Yesus Tuhan dan Rajaku
Eratkanlah tali kasih
Di antara kami semua
O.. Yesus Tuhan dan Rajaku
Bergandengan tangan dalam satu kasih
Bergandengan tangan dalam satu iman
Saling mengasihi di antara kami
Keluarga Kerajaan Allah
Sumber Gambar : BlogSpot