Pentingnya Kaderisasi dalam Pelayanan
“Kok bisa ya? Padahal papa mamanya tidak seperti itu.” Teman-teman pasti pernah mendengar ekspresi seperti itu ketika seorang anak dianggap tidak mengikuti teladan orangtuanya. Misalnya saja sang bapak seorang Pendeta atau ibunya terlibat dalam pelayanan, tapi si anak perokok dan biang keributan. Bagaimana dengan teman-teman? Apakah pernah melihat kejadian seperti itu?
Alkitab juga mencatat kejadian serupa. Dalam kitab Hakim-Hakim 2:6-23, kita bisa melihat perikop tentang Bangsa Israel yang menyembah berhala. Kalau kita memperhatikan juga ayat yang ke-10, kita juga mungkin akan berkata, “Kok bisa ya?” Kok bisa bangkit angkatan lain yang tidak mengenal Tuhan Allah? Bukannya di ayat 7 mencatat, “Dan bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua”? Bagaimana mungkin angkatan sesudah itu sama sekali tidak mengenal TUHAN?
Pentingnya Kaderisasi dalam Pelayanan
Kita tidak tahu pasti prosesnya. Tapi akibatnya fatal. Mereka meninggalkan TUHAN Allah dan mengikuti serta menyembah allah bangsa-bangsa lainnya. Lalu akhirnya, TUHAN Allah murka dan menyerahkan mereka ke tangan musuh (Hakim-Hakim 2:14).
Sangat besar kemungkinan perintah TUHAN Allah yang terdapat di kitab Ulangan 6:4-9 tidak lagi dilakukan oleh orangtua sehingga anak-anak menyimpang, dan akhirnya beribadah kepada allah bangsa lain.
Hendaknya kita belajar dari sejarah. Belajar dari kisah pahit Bangsa Israel yang melupakan pentingnya angkatan selanjutnya. Angkatan atau generasi berikut sangat penting. Kita sering mendengar kata “kaderisasi” yang artinya persiapan angkatan bawah untuk bisa menerima tanggung jawab sekaligus tugas yang harus dijalankan. Di Jepang pun, sistem senpai-kouhai (senior-junior) juga menjadi titik berat kaderisasi. Kaderisasi begitu penting dilaksanakan agar generasi selanjutnya tidak menyimpang atau berubah setia.
Sama halnya juga dengan kaderisasi dalam pelayanan dan persekutuan dalam gereja. Memang sistemnya tidak mungkin sama, tapi kita bisa belajar prinsipnya. Jangan sampai generasi selanjutnya menyimpang atau berubah setia. Jangan sampai generasi selanjutnya tidak setia sama Tuhan atau menyimpang dari ajaran dan peraturan Tuhan Allah.
Tugas kaderisasi ada di tangan kita semua, tidak terkecuali. Kita yang melayani siswa, mahasiswa, atau orang dewasa sekalipun tidak boleh melupakan prinsip penting ini. Lewat pelayanan kita itu, kaderisasi sesungguhnya sedang berjalan. Prosesnya mungkin berjalan lambat, tapi janganlah kita lengah. Bila lengah atau silap sedikit, resikonya besar. Sebuah generasi bisa jadi menyimpang atau berubah setia. Tentu kita tidak mau hal demikian terjadi.
Ya, mari berjuang! Berjuang melayani generasi berikut! Melayani sepenuh hati dan jiwa!
Sumber gambar : BlogSpot
2 thoughts on “Pentingnya Kaderisasi dalam Pelayanan”