Pergi dan Melaporkan
Yamamoto Mika, seorang jurnalis Jepang tewas tanggal 20 Agustus lalu dalam tugas peliputan berita di Siria. Siria negara yang tengah membara karena perang saudara menjadi tempat akhir Yamamoto-san. Sepanjang hampir empat hari, berita kematian Yamamoto-san mengisi semua acara berita di televisi Jepang.
Yamamoto-san dalam peliputannya selalu mengedepankan masalah yang dialami warna di daerah perang, khususnya tentang perempuan-perempuan dan anak-anak. Masalah, penderitaan, dan kesengsaraan mereka membuat Yamamoto-san tergugah dan selalu ingin memberitakan mengenai hal tersebut. Bahkan di liputan terakhirnya yang berdurasi 4 menit 59 detik, terlihat dia mewawancarai seorang perempuan yang sedang menggendong anak kecil.
Urgensi Pergi dan Melaporkan
Acara berita mengupas kehidupan Yamamoto-san secara khusus. Hingga tahun 2008, Yamamoto-san adalah dosen pengajar di Waseda University Japan. Kemudian dia melanjutkan pekerjaannya yang lama, sebagai wartawan. Mulai dari tahun 2009, Yamamoto-san bolak-balik ke daerah perang untuk melaporkan berita dari sana.
Pernah dalam satu kuliah umum, Yamamoto-san ditanyai, “Apakah reportase berita bisa menghentikan perang?” Dia langsung menjawab, “Hanya karena satu harapan itu, saya terus melakukan hal ini.” Kemudian di suatu interview di NHK Japan, Yamamoto-san berkomentar, “Tidak banyak orang yang berani untuk datang dan melaporkan perang. Tapi kalau tidak ada yang datang dan melaporkan, tidak ada harapan perang akan usai. Harus ada yang pergi dan melaporkan,” jelasnya.
Saya terhenyak mendengar perkataannya yang terkahir. “Harus ada yang pergi dan melaporkan.” Perkataannya sangat mirip dengan amanat agung Yesus dalam Matius 28:19.
Di dunia yang berkecamuk ini, hanya ada satu kabar yang bisa mengubah, kabar baik keselamatan Yesus Kristus. Kabar baik keselamatan itu laksana air penyejuk di tengah dunia yang terik, panas, kering ini. Semua orang dalam lubuk hatinya yang paling dalam ingin dan rindu sekali mendengar kabar baik Yesus Kristus.
Tapi, “Siapa yang pergi dan melaporkan?”
Jawabannya satu, “Ya, hanya kamu saja.”
Maukah teman-teman pergi ke “daerah peperangan”? Pergi dan melaporkan kabar baik Yesus Kristus?
Sumber Gambar : Yamamoto Mika-san