Persekutuan Mahasiswa ITB Jatinangor
Ini adalah teks khotbah yang saya siapkan dalam memberikan khotbah Jumatan pertama di Ibadah Jumatan di ITB Jatinangor. Saya bersyukur bisa melihat kebaikan Tuhan Yesus mengijinkan adanya ibadah Jumatan di kampus baru ini. Saya pun berdoa, kiranya Tuhan Yesus yang memelihara persekutuan ini sampai kepada akhir zaman.
Ibadah Jumatan ITB Jatinangor
Syalom, selamat siang teman-teman yang saya kasihi dalam Tuhan. Saya bersyukur bisa ada di sini untuk sama-sama belajar Firman Tuhan. Saya harap kita bisa konsentrasi 25 menit ke depan, bicara soal apa yang pertama kali kita lakukan di sini. Persekutuan. Kita bersyukur kita menjadi saksi sejarah kebaikan Tuhan kepada ITB Jatinangor. Saya berdoa kepada Tuhan Yesus, kiranya bisa terus ada persekutuan di tempat ini.
Ada baiknya saya kenalan dulu, saya Daniel Christian, biasa dipanggil DC. Saya dari elektro ITB 2010. Sudah lulus dari ITB Juli lalu.
Mari kita buka sejenak ayat Jumatan kita hari ini, dari Ibrani 10:25, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.“
Pertemuan-pertemuan ibadah bahasa aslinya sama dengan kata “persekutuan” yang ada di dalam perikop Cara hidup jemaat yang pertama, Kisah Para Rasul 2:42. Jadi, konteks ayat ini memang berbicara mengenai persekutuan. Kita akan membahas dua bagian besar dari ayat ini yang menjadi topik utama khotbah saya hari ini.
Jangan Menjauhkan Diri
Pertama, frase “jangan menjauhkan diri”, atau ini bicara soal persatuan. Saya bersyukur, lagu Ku tak pandang tadi dinyanyikan. Lagu yang hanya bisa saya nyanyikan di persekutuan siswa atau mahasiswa, karena tidak mungkin kita menyanyikan lagu ini di gereja, bukan? Persekutuan mengajarkan kita mengenai bersatu. Dalam Yohanes 17:20-21, mari kita baca sejenak, “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Kita berasal dari beragam gereja dan suku yang berbeda-beda. Kalau kita ngertinya sebagai perbedaan yang memecah belah, kita salah. Tapi kalau kita mengertinya sebagai keberagaman yang saling memperkaya, indah sekali. Ayat yang begitu indahnya, “…supaya mereka semua menjadi satu..”
Selama di kampus saya sempat melakukan observasi kecil pada mahasiswa, “Ah, males ah ikutan, kebaktiannya pakai-pakai tepuk tangan, lompat segala.” Lain lagi berseloroh, “Ah, males ibadahnya, diem banget. Hening. Jadi ngantuk aku.“ Ada juga, “Ah, aku pisahin diri aja deh, males aku dateng.“ Nah, kita sebenernya milih siapa? Yesus atau setan? Maaf saya bilang, karena Yesus saja ingin kita bersatu. Karena itu upayakan persatuan. Yang kuat menanggung yang lemah. Saling peduli, saling mengenal, dan saling membangun dalam pengenalan Firman Tuhan. Ini persekutuan kita. Di sini kita hadir dari berbagai keragaman dan latar belakang untuk saling membangun.
Kita menikmati kebersamaan kita di dalam persekutuan ini. Seperti lirik lagu di atas yang menjadi salah satu lagu favorit saya, yang berkata, “Kalau hatimu seperti hatiku…Engkaulah saudara dan saudariku.” Yesus kita sama. Dan kita semua adalah saudara.
Inilah tugas kita, para mahasiswa kristen katolik ITB Jatinangor. Usahakan dan pelihara semangat persatuan dalam persekutuan ini. Saya sebentar lagi akan pergi. Angkatan 2011 juga akan pergi. Abang, kakak, cici, dan koko yang sekarang berkuliah bersama dengan kalian juga akan pergi. Siapa yang akan meneruskan persekutuan ini? Ya kalian, angkatan 2012 dan 2013 dan juga angkatan baru. Persekutuan ini harus terus berjalan.
Menjelang Hari Tuhan yang Mendekat
Kedua, frase “menjelang hari Tuhan yang mendekat”..apa maksudnya? Hari Tuhan yang mendekat bicara hari-hari ini di mana semakin banyak penipuan ajaran, kebingungan rohani, dan pergumulan hidup yang harus kita hadapi. Melalui persekutuan, kita belajar saling menasihati dan mendukung, dan tetap berpegang teguh pada Yesus dalam setiap aspek kehidupan ini.
Ngapain harus persekutuan? Senior tetap bisa lulus kok. Nilainya bagus juga. Saya bertanya, “apakah hidupmu, hidup kita hanya sebatas ini?” Tidak sedikit orang pintar yang tidak menyerahkan hatinya buat Tuhan. Di kampus kita belajar mengenai ilmu pengetahuan. Saya belajar elektronika dan sistem kendali. Teman-teman belajar mikrobiologi, teknik pertanian, dsb. Saya bersyukur masih ada persekutuan mahasiswa yang menolong kita hidup untuk memper-“Tuhan”-kan Kristus yang akhirnya menolong kita untuk membangun keluarga kita kelak dan Bangsa Indonesia.
Persekutuan di mahasiswa sangatlah penting. Orang dengan lulusan TK atau SD, kejahatan yang mereka lakukan palingan hanya ada di koran Pos Kota: mencuri ayam, membacok, atau mencuri motor di warnet. Namun, kejahatan orang-orang lulusan sarjana atau lebih ada di koran Kompas: korupsi, penyelewengan dana, dan penipuan. Ada banyak kasus korupsi yang kita lihat belakangan ini. Bahkan sudah ada meme gedung KPK dengan spanduk, “Selamat datang putra putri terbaik bangsa.” Kepintaran yang mereka punya bukan digunakan untuk kemajuan bersama melainkan untuk merusak dan merugikan orang lain. Oleh karena itu, melalui persekutuan kita belajar untuk mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh. Untuk memper-“Tuhan”-kan Kristus.
Saya bersyukur masih dapat melihat bahkan terlibat dalam persekutuan mahasiswa dan siswa di mana semangat persatuan atau semangat Bhinekka Tunggal Ika itu dapat terwujud. Juga wadah di mana kita dapat belajar untuk menyerahkan Tuhan. Juga di mana saling peduli, saling mengenal, dan saling membangun dalam pengenalan Firman Tuhan.
Kita satu keluarga dalam Kristus
Kar`na kasihNya yang t`lah mempersatukan
Marilah kita saling membangun t`rus
Didalam pengenalan akan Tuhan
Kita satu keluarga dalam Kristus
Alangkah indah duduk bergandeng tangan
Marilah kita memperlengkapi t`rus
Hingga siap menjadi alat Tuhan
Saling membangun dan mengisi
Dalam pengenalan Firman Tuhan
Serta menjadi terang Tuhan
Dan nama Tuhan dipermuliakan