Rokris SMAN 8 Jakarta – Menjadi Murid Seumur Hidup
Pengantar: Kepada para pembaca, mari kita sapa Johannes Sasiang, sahabat saya dengan artikelnya mengenai Rokris SMAN 8 Jakarta. Artikel ini adalah parafrase dari renungan yang dibawakan dalam kebaktian PSS (Persekutuan Siswa-Siswi Rokris SMAN 8 Jakarta), yang diadakan sebulan sekali. Biasanya perenungan Firman Tuhan dibawakan oleh kakak-kakak Alumni yang telah mahir di bidang pelayanan rohani siswa SMA, dan Johannes menjadi pembawa Firman Tuhan dalam Ibadah tanggal 6 November 2015 yang lalu. Saya sungguh senang dan bangga, mendapat kesempatan untuk mempublikasikan artikel dalam website ini. Selamat membaca.
Rokris SMAN 8 Jakarta – Menjadi Murid Seumur Hidup
PSS (6Nov’14)
Oleh : Johannes Sasiang
Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: (Yoh 17 : 20-21)
SMAN 8 dapat dikatakan sebagai SMA terbaik di Jakarta bahkan di Indonesia. SMAN 8 bagaikan medan magnet yang mampu menarik perhatian ribuan siswa kelas 9 untuk berjuang keras, berlomba demi sebuah kursi di sekolah ini. Siswa yang bersekolah di SMAN 8 merupakan siswa cerdas dan IQ nya di atas rata-rata.
Rokris SMAN 8 Jakarta hadir sebagai wadah persekutuan untuk bertumbuh menjadi seorang murid Kristus yang sejati. Tahun demi tahun, ada siswa yang masuk dan lulus, datang dan pergi silih berganti. Tetapi syukur kepada Allah, untuk pemeliharaanNya yang begitu nyata atas persekutuan ini. Dia yang memulai persekutuan Rokris pada tahun 1987, Dia juga yang memelihara persekutuan ini hingga saat ini dan Ia juga yang senantiasa melanjutkan kasih setiaNya.
Rokris SMAN 8 Jakarta: Dimanakah saya sekarang dan untuk apa saya ada disini?
Pernahkah teman-teman mempertanyakan hal ini? Dimanakah saya sekarang dan untuk apa saya ada disini? Pergi subuh, pulang jam 3 sore lalu mengikuti kegiatan subsie dan bimbel menjadi gaya hidup sebagian besar siswa-siswi SMAN 8. Soal-soal ujian yang diberikan memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi sehingga remed demi remed pun harus dilalui. Kondisi dan tuntutan yang tinggi “memaksa” siswa untuk bertahan, beradaptasi, dan tahan uji sebagai seorang murid.
Tahukah teman-teman bahwa kalian bukan saja murid SMAN 8 tetapi juga murid Kristus? Seorang murid SMA akan lulus dalam waktu 3 tahun. Tetapi murid Kristus tidak bisa “lulus” dalam suatu fase maupun usia tertentu. Menjadi murid Kristus merupakan pembelajaran seumur hidup. Dunia akan semakin menantang siapakah diri kita.
Dimanakah saya dapat belajar menjadi seorang murid Kristus? Di persekutuan inilah kita belajar Firman Tuhan. Kita belajar bersosialisasi dan saling menerima ditengah perbedaan. Kita belajar saling merendahkan hati dan memperlengkapi satu sama lain. Kita belajar saling mendoakan, menghibur, memperhatikan, mempraktekan kasih sebagai saudara seiman. Rokris SMAN 8 bukanlah tempat bagi orang-orang suci melainkan tempat bagi orang berdosa yang oleh kasih karunia diselamatkan oleh iman untuk terus belajar menjadi murid Kristus yang sejati.
Anda adalah bagian dari Rokris SMAN 8!
Menjadi bagian dari Rokris SMAN 8 merupakan kesempatan yang tidak akan terulang. Di dalam mitologi Yunani, dewa kesempatan dilukiskan dengan kepala botak di bagian belakang dan rambutnya hanya di bagian depan, dan mempunyai sayap di kakinya, sehingga dewa kesempatan berjalan cepat sekali. Dewa kesempatan jarang lewat, maka manusia harus mencarinya. Kalau dewa kesempatan itu lewat dan manusia berusaha mengejarnya; ia tidak mungkin dapat mengejarnya, karena ia mempunyai sayap di kakinya. Lagi pula kita tidak bisa menangkapnya dari belakang, karena kepala bagian belakangnya botak. Tetapi kalau manusia sudah bersiap-siap untuk menangkapnya sebelum dia tiba, dan begitu dia tiba langsung menangkapnya, masih bisa menangkapnya dengan memegang rambutnya yang di depan.
Kita tidak memercayai mitologi mana pun, tetapi di dalam mitologi seperti itu ada pelajaran yang bisa kita dapatkan. Hal ini digabungkan dengan tiga kalimat, “Orang bodoh selalu membuang kesempatan; orang biasa menunggu kesempatan; orang pandai (bijaksana) mencari kesempatan”. Kalau hari ini kesempatan itu datang, biarlah kita sudah bersiap-siap menangkapnya. Ketika banyak kesempatan yang disodorkan kepada kita, kita harus memilih yang terpenting. Jika usia hidupmu 70 tahun, 3 tahun di Rokris adalah waktu yang sangat singkat hanya 4% dari total waktu hidupmu. Akan kesempatan yang Tuhan berikan berlalu begitu saja?
Prinsip Penting Persekutuan Kristen
Definisi gereja dapat kita lihat pada 1 Pet 1:2 “yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.”
Persekutuan Rokris BUKANLAH gereja melainkan perpanjangan tangan gereja di sekolah. Rokris adalah “gereja” yang tidak dibatasi dinding, tidak dibatasi tradisi budaya, tidak dibatasi penafsiran ayat Firman Tuhan, dan tidak dibatasi denominasi serta bendera dan merek. Denominasi gereja bukan menjadi penghalang bagi siswa-siswi SMAN 8 untuk bersekutu.
Gereja merupakan karya Allah tritunggal: Allah Bapa merencanakan dan memilih, Roh Kudus menguduskan dan menyucikan umat pilihan, supaya taat kepada Kristus yang telah mengalirkan darah di atas kayu salib menebus mereka. Yang menjadi fokus dari persekutuan adalah taat kepada Kristus yang merupakan Kepala Gereja. Sama seperti semua anggota tubuh taat kepada kepala demikian gereja oleh anugerah Allah dan bimbingan Roh Kudus taat kepada Kristus.
Rokris SMAN 8 hadir untuk menggenapi visi yang Allah percayakan. Visi ini muncul karena adanya pengharapan bahwa di masa yang akan datang melalui pelayanan siswa, Tuhan akan membangkitkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas dalam karakter, iman, dan intelektual untuk memunculkan pembaharuan di setiap bidang kehidupan untuk kehidupan yang lebih baik bagi kemuliaan Tuhan. Rokris (Rohani Kristen) hadir dan memberikan sebuah jalan akan pemenuhan visi pelayanan siswa ini. Visi pelayanan rokris SMAN 8 adalah memenangkan SMA Negeri 8 Jakarta bagi kemuliaan Tuhan. Produk dari Rokris ialah manusia bukan program! Targetnya adalah menghasilkan orang-orang yang sungguh-sungguh menjadi garam dan terang di sekitarnya, dimulai dari lingkungan di dalam SMA Negeri 8 Jakarta. Bukan kebetulan Allah menempatkan kita di sekolah ini, Ia menginginkan kita dapat menyatakan kemuliaannya di tempat ini dan memperkenalkan Kristus kepada mereka.
Rokris SMAN 8: Kesatuan sebagai Murid Kristus
Tiga setengah tahun Kristus melayani bersama para murid. Dan pada akhir pelayananNya dimalam sebelum Kristus disalibkan ia menaikkan doa yang sangat penting kepada Bapa.
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
Kesatuan merupakan hal esensi dalam persekutuan. Di saat yang begitu penting, Kristus mendoakan hal yang penting yaitu kesatuan para murid. Tanpa kesatuan, persekutuan tidak akan menjadi persekutuan. Sebelum para murid pergi memberitakan Injil di berbagai tempat, Yesus menghendaki adanya kesatuan diantara mereka. Begitu juga dengan visi Rokris SMAN 8 tidak dapat dijalani tanpa adanya kesatuan. Kesatuan akan tercapai melalui cara hidup yang sesuai dengan panggilan Tuhan. Mari kita melihatnya dalam efesus 4 :1–6.
Kata “satu” diulang sebanyak 7 kali dalam ayat 4-6. Persekutuan memiliki esensi satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa. Pusat persekutuan adalah Allah sendiri. Allah menghendaki kita untuk memelihara kesatuan. Persekutan merupakan pemberian Allah dan yang menjadi bagian kita adalah memeliharanya.
Sebagai jemaat Tuhan dalam persekutuan tentunya kita hidup berdampingan dengan orang lain. Telur dalam satu kantong tentunya akan mengalami gesekan dan oleh kondisi tertentu telur tersebut dapat pecah. Kita akan bertemu dan berhubungan dengan lebih dari seratus orang dalam persekutuan ini. Kita akan menemukan berbagai macam karakter, cara berpikir, dan kebiasaan orang tersebut. Dibutuhkan cara yang tepat dalam bersikap, jika tidak makan akan timbul sakit hati, dengki, perselisihan yang akhirnya menghasilkan perpecahan. Rokris menjadi tempat pelatihan yang baik bagi seorang murid Kristus untuk belajar bersekutu, mengalami proses, dan pembentukan melalui orang-orang yang Tuhan tempatkan di sekeliling mereka.
Paulus mengajarkan 4 prinsip yang indah pada ayat 2. Hendaklah kamu rendah hati. Kita diajarkan untuk menomorduakan kepentingan kita. Slogan JOY (Jesus first, Others second, and Yourself last). Lemah lembut. Lemah lembut mengajarkan kita untuk terbuka pada sikap, pemikiran, dan tindakan orang lain. Bang Alex Nanlohy mendefinisikan lemah lembut “tegas dalam prinsip, lentur dalam cara”. Sabar. Setiap orang memiliki tingkat temperamen yang berbeda. Ada yang mudah emosi ada yang tidak. Sabar mengajarkan kita untuk menahan diri ketika diperlakukan secara tidak adil ataupun dikritik. Orang yang sabar, ia bisa marah, tetapi tidak lekas marah; bisa menguasai kemarahannya.
Paulus juga memaparkan dosa-dosa yang dapat memecahkan kesatuan dalam persekutan pada ayat 25-31. Dusta, dendam, mencuri, perkataan kotor, kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan fitnah. Di dalam persekutuan yang baik ada transformasi (perubahan) hidup. Orang yang berdusta berubah menjadi berkata benar. Yang mencuri – tidak mencuri lagi bahkan bekerja keras dan memberkati yang kekurangan. Orang yang berkata kotor – memperkatakan hal-hal yang membangun seseorang. Orang yang mudah marah ataupun mendendam pada akhirnya dapat melepaskan pengampunan.
Apakah yang membuat perubahan tersebut terjadi? Kasih Kristus (Ayat 32).
Kasih Kristus dapat menembus hati yang keras, mencerahkan pikiran yang gelap, membangunkan mereka yang mati, dan mengampuni yang berdosa. Dunia menawarkan kasih tapi semu. Mudah didapat tapi bersyarat. Kasih Kristus menerima diri kita apa adanya, mengubahkan hidup kita menjadi baru, dan memampukan kita untuk menjaga kesatuan sebagai murid Kristus. Kesatuan hidup sebagai murid Kristus layak untuk dipertahankan dan dihidupi karena Allah yang mempersatukan.
Dunia Memperhatikan Persekutuan Kristen
Dunia remaja sangat dinamis, berubah mengikuti trend, mode, dan teknologi yang berkembang sangat cepat. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang ingin mencoba banyak hal baru untuk memenuhi kepuasan hidup. Ada yang bertahan namun lebih banyak yang tenggelam dan tak mampu bangkit dari pergaulan buruk. Berapa banyak remaja yang terus menerus mencari kepuasan namun yang mereka temukan adalah kekosongan hidup. Berapa banyak dari mereka yang mereka yang berlari kepada hedonisme, sex bebas, narkoba, tawuran? Apa yang mereka perlukan sesungguhnya?
Mereka butuh contoh. Mereka butuh teladan. Mereka butuh kasih Kristus.
Mengutip perkataan John Stott “Jika rumah gelap di malam hari, tidak masuk akal untuk menyalahkan rumah itu karena kegelapannya. Sebab demikianlah yang terjadi saat matahari tenggelam. Pertanyaan yang harus dajukan adalah: Di manakah terangnya?” “Jika daging membusuk, tidak masuk akal untuk menyalahkan daging karena membusuk. Sebab demikian yang terjadi jika bakteri pembusuk dibiarkan berkembang biak bebas. Pertanyaan yang harus diajukan adalah Di manakah garamnya?”
Mengutip analogi kak Ronald Manalu. Persekutan harus bagaikan mercusuar. Menara mercusuar dibuat tinggi di pinggir pantai untuk memberikan arahan yang benar kepada kapal yang sedang berada dalam kegelapan di tengah laut. Ketika kapal sudah putus asa dan terombang-ambing di tengah kegelapan malam melihat cahaya yang dipancarkan menara mercusuar, maka awak kapal akan memiliki harapan menuju darat. Yang mereka perlukan adalah mengikuti cahaya sampai ke tepi pantai. Demikianlah seharusnya hidup umat Tuhan. Ketika dunia ditengah keputusasaan dan tidak lagi mempunyai jawaban, biarlah persekutuan Kristen dipakai Tuhan untuk menyatakan kebenaran sehingga dunia tahu masih ada harapan dalam Kristus. Atau ketika sahabatmu berada dalam situasi yang sulit dan tidak tahu mana yang benar, biarlah ia mengetahui bahwa masih ada sahabat Kristen yang masih memiliki akal sehat, sedia mendengarkan, dan memberikan nasihat jujur dan bijaksana.
Dua puluh tujuh tahun rokris SMAN 8 berdiri. Dan kini engkau menjadi bagian didalamnya. Maukah engku memberi dirimu bersekutu sebagai murid Kristus di sekolah ini? Maukah engkau memberi dirimu untuk melayani di persekutuan ini? Atau rokris hanya berlalu begitu saja tanpa jejak dalam kisah hidupmu?
Selamat bersekutu dalam Rokris SMAN 8. Selamat merenungkan arti murid seumur hidup. Selamat merenungkan “Di mana saya sekarang dan untuk apa saya disini?”
Soli Deo Gloria!
Sumber Gambar : BlogSpot