Sebuah Kenangan dari Jatinangor
Sebuah kenangan nampaknya akan selalu menjadi sesuatu yang baik di masa yang akan datang. Kali ini kenangan mengenai sebuah Jumatan sederhana yang diselenggarakan hampir seminggu yang lalu di Jatinangor. Sekali lagi saya bersyukur bisa melihat kebaikan Tuhan Yesus mengijinkan adanya ibadah Jumatan di kampus baru ini. Saya pun berdoa, kiranya Tuhan Yesus yang memelihara persekutuan ini terus menerus sampai kapanpun.
Ku tak pandang dari greja manaAsal kau berdiri di atas FirmanNyaKalau hatimu sperti hatikuKaulah saudara dan saudariku
Kita menikmati kebersamaan kita di dalam persekutuan ini. Seperti lirik lagu di atas yang menjadi salah satu lagu favorit saya, yang berkata, “Kalau hatimu seperti hatiku…Engkaulah saudara dan saudariku.” Yesus kita sama. Dan kita semua adalah saudara. Hati kita menjadi sama ketika kita sama-sama merasakan persatuan dalam persekutuan kita dengan Kristus.
Inilah tugas kita, para mahasiswa kristen katolik ITB Jatinangor. Usahakan dan pelihara semangat persatuan dalam persekutuan ini. Saya sebentar lagi akan pergi. Angkatan 2011 juga akan pergi. Abang, kakak, cici, dan koko yang sekarang berkuliah bersama dengan kalian juga akan pergi. Siapa yang akan meneruskan persekutuan ini? Ya kalian, angkatan 2012 dan 2013 dan juga angkatan baru. Persekutuan ini harus terus berjalan.
Saya bersyukur masih dapat melihat bahkan terlibat dalam persekutuan mahasiswa dan siswa di mana semangat persatuan atau semangat Bhinekka Tunggal Ika itu dapat terwujud. Juga wadah di mana kita dapat belajar untuk menyerahkan Tuhan. Juga di mana saling peduli, saling mengenal, dan saling membangun dalam pengenalan Firman Tuhan.