Tiap Orang Kristen Karismatik
Karisma artinya hadiah atau kado. Lebih tepatnya, hadiah yang tidak kita sangka dan tidak kita minta. Kita diam namun tahu-tahu kita memperolehnya. Kata Yunani itu berasal dari kata karis yang berarti anugerah. Di Alkitab bahasa Indonesia, karisma diterjemahkan menjadi karunia. Sebuah pemberian yang Tuhan berikan bukan karena kita berhak menerimanya melainkan karena kemurahan hati Tuhan.
Apa Makna Karisma?
Lantas kepada siapa Tuhan memberi karisma? Kepada setiap orang percaya. Tanpa kecuali. Rupa-rupa karisma Ia berikan kepada kita semua pengikut-Nya. Sebab itu dalam Alkitab kata karisma hampir selalu digunakan dalam bentuk jamak: karismata. Tuhan telah memberikan Roh-Nya yang membuat kita dapat percaya. Roh Kudus yang membisikkan dan menggerakkan hati kita untuk untuk percaya. Kita mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat karena karisma berupa Roh (lihat 1 Korintus 12:3).
Lantas, karisma apa lagi? Roh Tuhan bekerja dengan pelbagai cara, sebab itu Tuhan memberi pelbagai macam karismata yang berbeda-beda. Ada karisma melayani, memberi, memimpin, mengajar, menolong, bijaksana, mengatur, murah hati, bernubuat, menjadi nabi, menjadi rasul, bernubuat, berbahasa roh, rela hidup sederhana, menggembalakan, menjadi syahid, mengusir setan, menyembuhkan penyakit, mengabarkan Injil, membesarkan hati, membujang dan lainnya. Di Perjanjian Lama juga dicatat ada orang-orang yang memperoleh karisma mengukir kayu, menenun kain, dan mengasah batu permata untuk menghias Bait Allah (lihat Keluaran 31:1-11; 35:30-35).
Karisma di atas itu cuma sebagian contoh saja karena pasti masih ada banyak karismata lainnya. Ada juga karisma bernyanyi dan bermain musik seperti yang dilakukan Daud. Ada juga karisma membaca Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani ketika bahasa tersebut menjadi bahasa klasik. Wah, pokoknya tidak ada daftar pasti macam-macam karisma di dunia ini. Karisma yang Tuhan berikan selalu beragam dari zaman ke zaman.
Tetapi kalau dilihat-lihat, contoh-contoh karisma itu banyak yang mirip dengan bakat yang terdapat pada mereka di luar lingkungan orang percaya. Karisma mengatur, misalnya, terdapat juga pada para pemimpin sukses, padahal mereka bukan orang percaya. Bijaksana dan melayani juga dimiliki semua orang. Kalau begitu apa persamaan dan perbedaan antara karisma dan bakat? Persamaannya, keduanya adalah pemberian Tuhan. Tidak perlu bertanya mengapa Tuhan memberikannya karena itu di luar kemampuan berpikir kita. Bakat dan karisma juga berkaitan dengan pendidikan masa kecil dan perkembangan kepribadian yang bersangkutan. Seorang ibu berusia 50 tahun yang tidak pernah menyentuh alat musik akan terlihat ganjil jika meminta karisma bermain gitar atau meniup saxophone. Mungkin Tuhan juga terkejut mendengarnya. Perbedaannya, bakat digunakan untuk kepentingan pribadi dan masyarakat umum, namun karisma diberikan Tuhan khusus untuk gereja (lihat di 1 Korintus 14:5,12). Karisma baru akan menjadi karisma kalau diterima dan dimanfaatkan dalam ketaatan pada Tuhan demi kebaikan gereja. Harus demi kebaikan gereja, tidak lain tidak bukan. Karisma yang mengakibatkan perpecahan dan masalah di dalam gereja tidak bisa disebut karisma.
Wah, jadi sebenarnya karisma itu diberikan bukan kepada perorangan melainkan kepada gereja. Karisma tidak bisa berdiri sendiri tanpa terlepas dari gereja. Karisma adalah aset yang sangat berharga bagi gereja, sebab itu berasal dari Tuhan. Dan saya yakin, Tuhan memberikan pelbagai macam karismata kepada gereja bukan sembarangan atau asal-asalan, melainkan dengan rencana dan maksud agar gereja bertumbuh dan berbuah. Implikasinya, Gereja harusnya membimbing dan mengajak jemaatnya untuk menemukan dan mengembangkan tiap-tiap karisma. Jangan sampai Tuhan marah kepada kita layaknya tuan yang marah kepada hamba yang menyembunyikan talentanya di dalam tanah, “Hai kamu, hamba yang jahat dan malas…!” (Matius 25:14-30).
Karisma sudah diberikan kepada kita. Tetapi itu bukan berarti kita duduk santai-santai menerima saja. Karisma bernyanyi bukan berarti otomatis kita mampu bernyanyi dengan bagus. Karisma bermain alat musik juga begitu. Perlu ada upaya dan kerja keras dari sisi kita. Paulus pun menasihatkan hal yang sama kepada Timotius mengenai “berlatih” dan “jangan lalai mempergunakan karunia” (1 Timotius 4: 4, 14) dan “mengobarkan karunia” (2 Timotius 1:6). Intinya, Tuhan memberikan karisma dan manusia mengupayakannya.
Perubahan zaman juga membuat karismata menjadi beragam. Ada karisma yang tidak lagi diperlukan, namun ada karisma yang perlu ditemukan dan dikembangkan. Gereja pada zaman dahulu perlu karisma menuliskan naskah pada kulit binatang, namun gereja pada zaman sekarang perlu karisma menuliskan naskah dalam bentuk digital. Gereja zaman dahulu perlu karisma bermain kecapi dan meniup sangkakala. Gereja pada zaman kini perlu karisma bermain keyboard, gitar, atau menjadi operator lagu. Jadi, Tuhan itu luar biasalah. Ia memberikan karismata dengan memperhitungkan kebutuhan gereja. Karismata akan terus berubah sesuai kebutuhan dan pelayanan gereja yang terus berubah.
Tiap Orang Kristen Karismatik
Nah, yang perlu disadari sekarang adalah, Tuhan memberikan karismata kepada gereja melalui diri kita masing-masing. Ada yang mendapat karisma bermain musik, mengajar, berbicara di depan umum, mendesain warta gereja, memimpin pujian atau koor. Bahkan tersenyum di depan pintu sebagai usher atau juga mengatur sound system agar harmonis dan enak didengar juga adalah bentuk karisma. Dan sebagai warga gereja, hendaknya juga kita saling menghargai satu sama lain sesama pemilik karisma. Tidak ada yang lebih unggul atau lebih rendah. Semuanya indah dan harus kita kelola supaya menjadi berkat bagi sebanyak-banyaknya orang.
Jadi, kita semua orang Kristen adalah karismatik, penerima karisma. Penerima kado dari Tuhan. Sesama penerima kado jangan saling sikut dan sindir. Kita saling dukung, tokh ini demi Tuhan Sang pemberi kado itu. Tiap orang Kristen karismatik, jadi marilah menggunakan karisma yang kita peroleh untuk memuliakan Tuhan.
Juga satu pertanyaan, sekarang kadonya udah dipakai belum? Atau kadonya masih disimpan? Ataukah belum pernah dibuka bungkusnya? Anda yang berhak menjawabnya.