Tugu Peringatan
Ada banyak tugu peringatan yang aku dirikan di sepanjang hidupku. Tugu peringatan yang akan selalu mengingatkan aku mengenai kejadian-kejadian di masa lampau kelak nanti di masa yang akan datang. Tugu peringatan yang menjadi saksi sejarah bagaimana penyertaan Tuhan Yesus di sepanjang kehidupan saya, yang bagi saya pribadi begitu luar biasa. Blog ini merupakan salah satu bentuk dari tugu- tugu peringatan tersebut, di mana beberapa tulisan memang saya khususkan sebagai pengingat akan kejadian-kejadian.
Tugu Peringatan Pelayanan PMK ITB
Perjalanan panjang selama hampir satu tahun bersama dengan Tarbantin 2010–sebutan bagi para pengurus PMK ITB–hari ini resmi berakhir. Regenerasi Pengurus dalam kebaktian Jumatan 15 Februari 2013 kemarin menjadi acara serah terima jabatan dari kepengurusan lama kepada yang baru. Memang benar, tongkat estafet pelayanan ini harus diberikan kepada angkatan 2011, namun tetap saja ada perasaan yang “kurang” di hari sabtu pagi ini. Sabtu pagi yang biasanya diisi dengan rapat dan pertemuan mingguan bersama dengan sahabat kini tidak ada lagi. Sabtu pagi ini berbeda dengan minggu-minggu sebelumnya. Tidak ada lagi rapat sebagai pengurus, tidak ada lagi sarapan pagi bersama, dan tidak ada lagi tawa-canda yang mewarnai hari sabtu pagi kehidupan saya.
Saya bukannya tidak bersyukur kepada Tuhan. Namun, perasaaan ini memang tidak dapat dibohongi. Selalu saja muncul rasa “kehilangan” yang diikuti perasaan sedih ketika saya mengenang kembali masa-masa yang telah lampau. Masa-masa di mana setiap sabtu pagi–bahkan setiap harinya–kami bisa bertemu dan berbincang-bincang bersama. Masa-masa yang sudah berlalu dan mungkin tidak dapat diulangi kembali. Masa-masa yang meskipun badan terasa begitu lelah, namun kebahagiaan dan sukacita selalu ada di dalam kehidupan saya, setidaknya di hari sabtu setiap minggunya.
Di sisi lain, saya senang karena dapat menyelesaikan pelayanan ini dengan baik. Hari ini aku dapat berkata: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” seperti yang dikatakan oleh Paulus. Saya bersyukur telah mengakhiri jabatan sebagai Kadiv Intermedia selama setahun ini. Aku bersyukur di hari ini aku telah mewariskan tongkat pelayanan itu kepada orang yang lebih luar biasa.
Selepas Jumatan, kami berkumpul bersama kembali. Kali ini untuk bertemu dengan Pak Alamta bersama dengan Tarbantin 2011. Selepas pertemuan itu, kami berkumpul bersama lagi di depan ATM GKU Timur. Namun, perasaanku gusar, antara sedih dan harus menerima kenyataan ini. Perjalanan ke Sekretariat PMK ITB di Sunken Court menjadi perjalanan pulang yang penuh dengan kenangan.