Tuhan Tidak Bermain Dadu
Sangat sebentar sebenarnya hidup manusia. Coba refleksikan bahwa “ngga kerasa”, teman, hidup sampai umurmu yang sekarang. “Ngga kerasa.” Coba katakan itu sambil geleng-geleng kepala. “Ngga kerasa”. Eh, tapi jangan kelamaan, nanti malah pusing. Nanti tiba-tiba kamu udah kerja, udah menikah, dan tiba-tiba punya cucu dan segalanya seperti angin yang terbang. Casting Crowns dalam lagunya “Who am I” mengekspresikan singkatnya hidup ini dengan indah.
Who am I, that the Lord of all the earth
Would care to know my name, would care to fill my heart
Who am I, that the brighten morning star
Would choose to find the way, for my ever wandering heart
Not because of who I am, but because of what You’ve done
Not because of what I’ve done, but because of who You are
I am a flower quickly fading, here, today, and gone tomorrow
A wave tossed in the ocean, a vapor in the wind
Still You, here me when I’m calling, Lord You catch me when I’m falling
And You’ve told me who I am, I am Yours.
Wah, keren banget lah lagunya. Saya pribadi begitu terkesan dengan lirik lagunya. Di beberapa kesempatan menyanyikannya, tubuh ini terasa bergetar dan membuat kata-katanya tidak terucapkan lagi. Secara umum, lagu ini kembali mengajak saya merenungkan kembali tentang apa arti hidup saya. Apakah hidup saya telah saya pergunakan dengan baik? Apakah di dalam hidup ini saya telah melakukan apa yang Tuhan inginkan? Hemm, rasanya hanya saya yang dapat menjawabnya. Begitu pula dengan teman-teman.
Intinya, karena hidup ini singkat, lakukan semaksimal mungkin hidup ini. Jangan pernah disia-siakan. Dan karena perkuliahan di ITB ini juga merupakan bagian dari hidup, kerjakan kuliah ini dengan maksimal juga. Jangan hanya warnai empat atau lima tahun ini hanya dengan belajar. Setidaknya, pilihan untuk turut serta dalam pelayanan adalah pilihan terbaik yang pernah saya ambil di kampus ini. Pelayanan yang singkat, begitu singkat.
Tiba-tiba saya sudah berada di awal tahun ketiga. Saya sudah tiba di semester lima, udah setengah jalan di kampus ini. Bergabung dengan divisi Intermedia memberikan saya kesempatan untuk turut serta di dalam pelayanan di kampus ini. Dan sampai detik saya menuliskan ini, saya begitu bersyukur akan semua yang telah Tuhan berikan kepada saya. Untuk semua hal yang diijinkan terjadi di dalam hidup saya.
“Sebab kita tahu bahwa Allah mengerjakan segala sesuatu didalam kita yang percaya kepadanya untuk tujuan yang baik. Segala sesuatu untuk pekerjaan baik. Sebab Tuhan tidak bermain dadu. God does not play dice. He knows exactly what He is doing.”
Artikel dalam Tema yang Sama
1. Kisah yang Belum Usai
2. Divisi yang Unik
3. Tuhan Tidak Bermain Dadu