Bersama dengan teman-teman YOC di pernikahan Ko Tonny Tanuwidjaja
Ini mungkin hari terakhir, saya dan adik saya menghadiri ibadah Youth of Christ Duta Kranji. Ya, benar sesuai dengan judulnya, akhir sebuah perjalanan panjang, yaitu akhir sebuah perjalanan panjang kami bersama Youth of Christ dan Sekolah Minggu selama lebih dari delapan tahun. Masih ingat kenangan kami dalam mengikuti setiap acara dalam Youth of Christ. Masih ingat dengan mengabsen di kertas gambar, bermain bersama Dhika di kolam ikan lele Tante Hana, pergi Paskah maupun Natal dengan teman-teman, refreshing day tahun 2008, hingga hari ini, kami masih dapat bertemu dengan teman-teman. Banyak suka dan duka yang kami rasakan di dalam perjalanan ini, namun yang pasti lebih banyak sukanya karena banyak sukacita kalau kita mengikuti Yesus, bukan?
Dalam Youth of Christ ini kami belajar banyak hal, akan kami jabarkan sebagian darinya. Yang pertama, Youth of Christ memberikan sebuah wadah yang nyaman dan pasti bagi kami dalam mendalami iman kami bagi Yesus Kristus. Banyak kesaksian dan Firman Tuhan yang dibagikan di tiap minggu yang secara langsung maupun tidak langsung membentuk pengertian baik akan Kristus bagi kami. Buat kami, seluruh anggota Youth of Christ maupun saat masih sekolah minggu adalah seorang guru, guru yang baik, melalui seluruh tindakan dan ide mereka. Meskipun hanya sebagian yang kami kenal secara mendalam, karena keterbatasan dari kesempatan bertemu yaitu tiap minggu, namun secara keseluruhan, kalian sangatlah berarti bagi kami.
Selanjutnya, persekutuan ini telah memberikan kesempatan bagi kami untuk belajar berorganisasi dengan baik di dalam lingkup kekristenan. Kami memperoleh banyak pengalaman dalam berorganisasi, mulai dari hanya menjadi anggota, hingga menjadi bendahara maupun sekretaris. Bahkan, Youth of Christ memberikan kesempatan bagi kami untuk mengembangkan bakat tersembunyi kami, yaitu dalam bidang media tulis berupa warta. Kami menemukan bakat merancang warta, membuat banner dan undangan, hingga menulis renungan singkat mengenai kekristenan. Kalian telah memberikan kami banyak kesempatan untuk belajar dan bekerja bagi Tuhan. Masih ingat dalam kenangan, warta bulanan yang pernah kami buat maupun warta edisi tutup tahun yang kami buat desember tahun lalu. Yesus telah membuat kami harus berusaha keras dalam memajukan Youth of Christ, dan kami sangat bersyukur akan hal itu.
Yang ketiga, Youth of Christ telah membuat kami bisa berlatih dan bermain gitar. Awal mula kelas 2 SMP, kami ‘terpaksa’ belajar bermain gitar, karena disuruh oleh mama. Semakin lama, paksaan mama semakin membuat kami sadar bahwa dengan bermain gitar kami juga ikut serta di dalam karya pelayanan Tuhan. Terima kasih kami haturkan kepada Dhika Dinata, Kak Slamet, Ko Tonny, yang secara sabar dan rela hati membagikan ilmunya kepada kami, khususnya dalam bermain gitar. Meskipun hingga pada akhirnya, kami hanya tidak mampu melayani secara maksimal bagi Tuhan dan bagi seluruh jemaat, namun kami telah cukup senang mampu melayani bersama teman-teman. Terkhusus untuk Dhika dan para Worship Leader yang pernah kami iringi, kami meminta maaf kalau-kalau dulu kami tidak mampu bermain secara maksimal. Namun, inilah yang kami mampu lakukan secara maksimal.
Terakhir namun bukanlah terakhir, Youth of Christ telah memberikan kami banyak sahabat baru, khususnya sahabat rohani yang mampu mendukung kami. Ada banyak masalah dan pergumulan yang kami hadapi selama SD, SMP, SMA, bahkan hingga awal perkuliahan saat ini. Kak Fitri, Kak Ester, Dhika, Fredo. Wenny, Ribka, Rey, Simon, Hendra, dan yang lainnya. Namun dengan doa dan semangat yang ditularkan kepada kami, kami dapat terus menjalani hidup kami hingga sekarang. Terima kasih kami haturkan kepada kalian semua, biarlah Tuhan Yesus yang membalaskan itu semua kepada kalian dengan berkat yang berlimpah-limpah.
Hidup ini berjalan dari semoga yang satu kepada semoga yang lainnya. Dari semoga ini ke semoga itu. Intinya, manusia sangat suka mendengar kata-kata semoga dari orang lain, apalagi kalau semoga yang baik. Itulah yang dapat kami sampaikan kepada kalian semua sekarang ini, di pertemuan terakhir dengan kami, sekali lagi mungkin yang terakhir. Semoga persekutuan ini dapat terus berlangsung hingga Yesus nanti datang kedua kalinya ke dunia ini. Semoga, kalian semua, jemaat Youth of Christ dan keluarga dapat terus diberkati oleh Tuhan Yesus. Semoga suatu saat nanti, entah empat atau lima tahun lagi saat kita kembali di dalam satu keluarga, kita tetap menjadi satu keluarga yang utuh di dalam Yesus, menjadi orang yang lebih dan lebih lagi. Akan kami kenang semua sahabat terbaik kami, meskipun akan banyak yang berubah dan perubahan yang datang. Teruslah melayani bagi Tuhan. Seperti yang Paulus sampaikan kepada jemaat di Korintus di dalam 1 Korintus 15:58, ‘Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.’
Ini mungkin akhir dari pertemuan kami dengan kalian semua, akhir dari sebuah perjalanan panjang, namun ini juga adalah sebuah awal baru bagi kami dan kalian, sebuah perjalanan yang jauh lebih panjang dari yang telah kita lalui selama ini, bersama-sama kita mengiringi Tuhan dengan doa satu dengan yang lain.