Terimakasih ya Amang, selamat berjuang
Tuhan Yesus Memberkati
Itu adalah pesan singkat yang masuk ke handphone saya beberapa hari lalu. Anda bisa tebak itu dari siapa? Pesan itu dikirimkan oleh papa sejenak sebelum ujian dimulai. Papa mengucapkan selamat berjuang bagi saya yang hendak mengikuti ujian, tentu dengan doa yang menyertai agar saya dapat mengikuti ujian dengan baik.
Aku mengasihi Engkau Yesus
Selepas menjawab dan menyelesaikan ujian, saya merenungkan sejenak mengenai pesan yang papa sampaikan tadi. Ada satu kata yang benar-benar mengusik nurani. Kata itu adalah ‘Amang’. Dalam bahasa Indonesia artinya sayang. Seringkali saya mendengar kata ini baik dari papa dan mama. Dan saya yakin mereka benar-benar menyayangi saya dan begitu pula saya menyayangi mereka. Lantas apakah kita menyayangi Allah sebagaimana Dia mengasihi kita, umat-Nya yang berdosa?
Aku mengasihi…Engkau Yesus dengan segenap hatiku
Aku mengasihi…Engkau Yesus dengan segenap jiwaku
Kurenungkan firman-Mu siang dan malam
Kupegang perintah-Mu dan kulakukan
Engkau tahu ya Tuhan tujuan hidupku
Hanyalah untuk menyenangkan hati-Mu
Seperti Daud yang memuji Tuhan, meskipun sedang dikejar-kejar oleh Saul dan hendak dibunuh, kami pun berseru, Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! (Mazmur 18:1)