Edge of Tomorrow: Live, Die, Repeat
Sambil melarikan diri dari Whitehall, Rita menusuk Cage dengan transponder, dan akhirnya mereka mengetahui bahwa Omega terletak di bawah Louvre. Namun kecelakaan telah membuat kemampuan Cage hilang, karena ia harus menerima transfusi darah seperti yang dialami Rita dahulu. Sadar bahwa tidak ada kesempatan me-reset lagi, mereka memutuskan untuk mencoba dan membunuh Omega pada malam sebelum penyerangan. Untuk melakukannya, Cage meyakinkan tentara dari squad J (unit di mana Cage ditempatkan pada awalnya) untuk bergabung dengan mereka. Tiga jam sebelum penyerbuan, mereka terbang ke Paris. Namun, pertahanan Mimic memaksa satu persatu anggota tim mati mengorbankan diri. Rita dan Cage akhirnya tiba di bawah Louvre tempat di mana Omega berada. Ternyata ada Alpha juga di tempat itu. Setelah berunding, Rita akhirnya mengorbankan diri untuk mengalihkan perhatian Alpha, supaya Cage bisa membunuh Omega. Meskipun dengan kecepatannya, Alpha berhasil membunuh Cage, namun granat sudah dilepaskan untuk menghancurkan Omega. Omega pun hancur, dan Mimic berhasil dikalahkan.
Kisah ini kemudian mundur dan berakhir di waktu saat Cage bangun dalam perjalanan ke pertemuan dengan Brigham. Namun kondisi sudah berubah, kali ini ia menghadiri konferensi pers di mana Brigham mengumumkan bahwa Mimic sudah dikalahkan. Dia pun kembali ke Bandara Heathrow, Inggris dan bertemu dengan anggota squad J dan juga dengan Rita.
Asyiknya Ketidakpastian
Menonton film ini kembali membuat saya merenung sejenak. Merenungkan mengenai hari esok. Hari esok yang selalu menjadi misteri: menakutkan namun layaknya sebuah film, karena kita tidak tahu bahaya atau kejadian buruk apa yang akan terjadi. Mungkin kita akan mati. Atau juga mengalami sesuatu yang buruk. Asyiknya, kita bisa tahu apa yang terjadi di masa depan dan mengulangi hari ini hingga memperoleh masa depan yang sesuai dengan keinginan kita. Terus menerus mengulang sampai kita memperoleh hasil yang kita inginkan. Selesai ujian dan tidak bisa mengerjakan? Tembak diri sendiri, kemudian belajar giat di hari sebelumnya. Wah menyenangkan bukan?
Namun banyak tidak asyiknya: hidup jadi membosankan. Bayangkan kalau kita mengalami hal yang sama puluhan bahkan ratusan kali. Pasti sangat membosankan. Tidak menarik lagi. Tidak memacu adrenalin hidup, kata orang-orang yang suka akan tantangan. Cage mengalami hal itu, sampai suatu saat, ketika tidak ada jalan lagi untuk lolos dari serangan di pantai atau untuk menyelamatkan Rita, Cage merasakan putus asa.
Hari depan memang merisaukan, tapi juga mengasyikkan. Kehidupan yang tidak saya ketahui habisnya. Kehidupan yang pasti sulit namun tetap menarik untuk ditunggu dan dialami bukan? Kita berusaha semaksimal mungkin memberikan segenap daya dan upaya juga hati kita untuk melakukan yang terbaik. Itulah yang dialami oleh Cage dan Rita juga teman-temannya ketika tahu hanya ini kesempatan terakhir mereka mengalahkan Mimic. Itu juga yang terjadi dalam kehidupan kita.
Jika saya boleh kembali hari-hari pertama saya datang ke Filipina. Apakah saya bisa? Hidup jauh dari orangtua? Hidup di daerah lain, dngan bahasa dan kebudayaan yang tidak saya ketahui sama sekali? Bagaimanacara interaksi dengan orang-orang baru? Bagaimana kalau tersesat? Pikiran saya kosong. Gambaran di kepala saya hampa. Tidak banyak yang saya ketahui. Mungkin hanya sebagian kecil informasi yang didapat dari internet. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi hari depan atau di ujung jalan, tapi saya yakin sejak sekarang saya mulai dapat berusaha “mewarnainya”–ya dengan berbuat yang terabaik dan juga mengandalkan Tuhan.
Dan kini setelah sebulan lebih di Filipina, saya merasa sudah terbiasa dengan kehidupan di sini. Bekerja, menulis, dan juga jalan-jalan di akhir pekan. Saya pun dapat memasak makanan sendiri sehingga dapat menghemat banyak uang. Begitu pula dengan kebutuhan sehari-hari yang terjangkau tempatnya. Semuanya hanya karena kasih karunia Tuhan saja.
Ketidakpastian nyatanya mengijinkan saya (juga Anda) untuk mengembangkan hidup semaksimal mungkin. Berusaha dan berjuang sekuat yang kita bisa. Belajar dan bekerja dengan sungguh-sungguh dan mempersiapkan dan mengembangkan diri. Tidak lupa juga tetap mengandalkan Tuhan. Mewarnai kehidupan dengan ilmu dan pengalaman baru. Sungguh menyenangkan!
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2