From Jember With Love-8:Jas Hujan Motor
Siang itu, amangboru memacu motornya menembus hujan. Kala itu hujan semakin deras turun, ujung lengan baju saya mulai basah karena air merembes saat saya memegangi ujung jas hujan. Saya terus berdoa agar kami tiba dengan selamat di Politeknik Negeri Jember.
Tidak lama hujan mereda dan kami telah tiba. Saya segera turun dan menyalam amangboru. Wajah dan kemeja bagian atas amangboru telah basah karena air hujan. Begitu pula dengan mukanya. Saya berterima kasih kepada-Nya untuk segala kebaikan yang ia berikan. Ia menjemput dan mengantarkan saya kembali meskipun harus kebasahan. Saya berdoa sejenak agar amangboru diberikan kekuatan agar tidak sakit. Sungguh luar biasa rasanya ketika kita dapat merasakan kebaikan Tuhan melalui orang-orang di sekitar kita, termasuk dari keluarga ini.
Saya segera masuk ke dalam ruang aula. Bergabung bersama dengan para dosen dan pembicara lain. Acara diakhiri dengan kata penutup dan doa yang dipimpin oleh pembawa acara. Saya bersyukur untuk pengalaman yang Tuhan Yesus berikan sepanjang hari ini, juga untuk segenap kekuatan yang ia berikan selama kurang lebih 36 jam terakhir sejak hari kamis sebelumnya.
Ijinkan saya menutup tulisan saya ini dengan kutipan lirik lagu yang saya nyanyikan di sepanjang perjalanan saya kembali ke hotel dari Polije (Politeknik Negeri Jember) kemarin.
Kami datang di hadirat-Mu
Dalam satu kasih dengan bersehati
Berjanji setia sampai akhir
Mengasihi-Mu Tuhan
Bersama k’luargaku melayani Tuhan
Bersatu s’lamanya mengasihi Engkau
Tiada yang dapat melebihi kasih-Mu ya Tuhan
Bagi kami Engkau segalanya
Gelombang badai hidup coba menghalangi
Namun kuasa Tuhan buka jalan kami
sumber gambar: tovavanjava.wordpress.com
lirik lagu: kidung.com
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2