Graduate Engineer Program GEP ABB Indonesia
Tidak banyak yang mengetahui apa atau di mana saya bekerja hari ini. Saya rasa hanya segelintir teman atau adik kelas yang pernah saya ceritakan. Sempat bekerja di Bandung selama kurang lebih enam bulan, saya meninggalkan kota ini untuk bergabung dengan ABB Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta. Dan sebagai seorang teknik elektro, saya bangga bekerja di perusahaan tenaga dan automasi terdepan di dunia.
Jika diijinkan untuk mundur sejenak ke masa lalu, saya bersyukur untuk rancangan Tuhan di dalam pekerjaan saya. Kesempatan untuk bekerja sebagai engineer memberikan saya kesempatan untuk mendesain banyak hal: mulai dari sistem kontrol dan distribusi energi listrik, terlibat dalam desain pembangkit listrik, manajemen proyek, dan juga cara presentasi ide/ gagasan dengan baik. Masa enam bulan di Bandung menjadi langkah awal saya mengenal dan fokus di pembangkit energi terbarukan. Saya belajar mengenai sistem kelistrikan, analisa kestabilan, mengoptimalkan penyerapan daya listrik dan transmisi energi, tak lupa juga mengenai sistem proteksi.
Masih segar dalam ingatan, bagaimana saya menganalisa kestabilan dan penyerapan daya untuk PLTM Kanzy 3 di Bengkulu dan juga desain sistem keseluruhan PLTM Nua di Ambon. Saya diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang saya miliki di dalam sebuah real project. Saya juga berkesempatan untuk mengunjungi Bengkulu dan Palembang dalam beberapa kesempatan.
Sepanjang waktu ini, saya juga sempat melamar ke banyak perusahaan. British Petroleum, PLN, Telkomsel, Bank Mandiri, United Tractor, Halliburton, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, namun semuanya kandas di dalam seleksi, entah dalam tes tertulis atau dalam interview. Yang saya ingat, semua proses seleksi itu saya ikuti di tengah-tengah kesibukan saya bekerja di T-Files Indonesia dan sebagai konsultan. Dari relung hati terdalam saya, saya ingin dapat bekerja di sekitaran Jakarta, sehingga dapat pulang pergi dari rumah.
Program GEP ABB Indonesia
Hari itu bulan Oktober, saya melihat pengumuman kakak kelas Elektro 2009 mengenai program GEP ABB Indonesia. Syarat-syarat administrasi seperti nilai IPK minimal 3.5, dapat saya penuhi. Maka segera hari itu saya langsung mengirimkan berkas saya kepada Terra yang kemudian mem-forward-nya ke HR. Setelah itu, saya lolos seleksi dokumen dan juga mengikuti final interview di kantor pusat ABB Indonesia di WTC Sudirman di awal Oktober. Saat itu, kami mengikuti interview berupa diskusi panel dan juga presentasi dalam bahasa Inggris. Beruntung, pengalaman-pengalaman sebelumnya sebagai seorang engineer memberikan saya kemampuan untuk menlihat kasus-kasus yang dijadikan soal dengan lebih baik. Pihak ABB bahkan menyebut saya sebagai “orang yang terlalu jujur, namun bisa melihat masalah dari sisi yang tidak dapat dilihat orang lain”
Tanggal 14 November 2015, sepulang presentasi di PLN Pusenlis di daerah Petamburan, akhirnya saya secara resmi diterima sebagai karyawan tetap di ABB Indonesia. Bryan yang adalah teman saya di ITB dan satu wali kelas sama-sama diterima sebagai GEP tahun ini. Hari itu, offering letter (surat penawaran) yang berisikan tawaran gaji diberikan melalui email. Karena masih meng-handle proyek, saya meminta waktu 1 bulan sebagai waktu transisi, dan puji Tuhan, ibu Rahita (HR) bersedia. Undangan interview dari Toyota Motor Manufacturing ke daerah Sunter yang datang keesokan harinya juga tidak saya ikuti lagi. Esoknya, saya langsung membalasnya bahwa saya bersedia bekerja mulai tanggal 15 Desember 2015. Count-down timer di Bandung dimulai. Hari-hari di Kota Bandung ini akan segera berakhir. Mungkin untuk selamanya.