Hujan Deras yang Turun Malam Hari
Semalam hujan yang sangat deras turun di Kota Bandung selama kurang lebih dua jam. Hujan turun dibarengi dengan kilat yang datang menyambar berkali-kali. Suhu udara pun turun drastis, membuat saya harus menggelar karpet bambu di lantai agar tidak kedinginan.
Hujan? Hujan deras ini kembali melontarkan pikiran saya kepada masa-masa dulu, ketika saya dan adik saya masih bersekolah di SMA Kanisius dan SMA Negeri 8. Jika pada malam hari hujan turun dengan derasnya, mama menyuruh kami untuk berdoa agar esok pagi hujan dapat reda.
Dan kami rasakan pengalaman yang amat indah dengan Tuhan ketika kami berdoa. Esok paginya, cuaca amat cerah, hujan semalam tinggal menyisakan kubangan air di jalanan saja, dan membuat kami dapat pergi dengan nyaman bersepeda motor ke Kampung Melayu.
Namun ada kalanya, hujan begitu deras turun saat kami hendak pergi ke sekolah Kata mama, kadang hujan itu harus turun dengan derasnya agar tanah-tanah menjadi subur dan debu-debu dapat berkurang, udara menjadi bersih. Jadi meskipun hujan turun dengan begitu derasnya, kami tetap pergi ke sekolah. Biarpun terkadang kami sering kehujanan, celana sekolah sering basah, namun semuanya tidak apa-apa.
Pengalaman tentang hujan deras yang turun malam hari kembali mengingatkan saya akan hujan yang sering turun dalam kehidupan kita sehari-hari. Kadang Tuhan mengizinkan hujan itu untuk turun, meskipun kita menjadi tidak nyaman karenanya. Hujan itu harus tetap turun agar membuat saya dan Anda menjadi siap, apapun cuacanya. Menyiapkan payung atau jas hujan misalnya. Menyiapkan diri untuk rintangan yang mungkin datang. Rintangan dan hadangan yang muncul di dalam hidup ini hanyalah sebuah sarana untuk menyuburkan kehidupan kita sekaligus menghilangan debu atau kotoran yang masih beterbangan di dalam hidup kita, secara perlahan membuat kita jadi manusia yang lebih baik lagi, bagi Tuhan dan sesama.
1 thoughts on “Hujan Deras yang Turun Malam Hari”