Jalan-Jalan Seru Bersama Papa dan Mama
Hari sabtu siang kemarin, bersama papa dan mama, saya pergi jalan-jalan seru. Dalam status yang saya buat di Facebook sabtu malam kemarin, saya menuliskan jalan-jalan seru bersama papa dan mama. Ya memang sih, sudah lama juga saya tidak pergi ke luar bersama dengan papa dan mama. Terakhir kali pergi bersama dengan mama ya saat membeli sepatu di Pasar Baru akhir tahun 2015 lalu.
Istilah jalan-jalan seru karena hari sabtu kemarin kami pergi membeli kacamata papa di optik Melawai Salemba. Kebetulan, saya memperoleh fasilitas untuk membeli kacamata dari kantor setiap tahunnya. Nah, karena kacamata papa sudah hampir 4 tahun, jadilah tahun ini sekalian saja papa membeli kacamata baru. Selepas makan siang, kami berangkat ke daerah Salemba. Macet sekali di jalan I Gusti Ngurah Rai. Saya dan mama jadi tertidur. Saya pun terbangun saat mobil sedang melintas di depan Rumah Sakit Persahabatan. Wah, sekarang rumah sakitnya sudah lebih bagus dan keren! Beda dengan dulu saat saya masih kecil, hehe. Memang harus diakui, sedikit demi sedikit, Jakarta dan Indonesia sudah lebih baik kok! Bukan pamer yah, maklum sudah hampir 6 tahun saya tidak banyak berkeliling kota Jakarta sejak berkuliah di Bandung tahun 2010 yang lalu.
Sekitar jam setengah tiga kami sudah tiba di Optik Melawai di bilangan Salemba. Setelah berkeliling memilih beberapa frame yang cocok, akhirnya papa menjatuhkan pilihan kepada frame kacamata berwarna coklat tanpa bingkai bagian bawahnya. Setelah itu, papa juga langsung diperiksa untuk miopi matanya. Oiya, papa itu ada matanya plus, minus, dan silinder. Jadi lensanya bifokus. Pernah kan melihat orang yang “memicing-micingkan” mata kalau membaca koran atau melihat jarak dekat? Seperti itulah papa. Melihat jauh gak bisa, melihat dekat juga gak bisa.
Nah, sambil menunggu papa diperiksa, saya dan mama berselfie ria dengan kacamata hitam yang dipajang. Beberapa kacamata beraneka warna dan motif dicoba mama. Saya pun diminta mengambil foto mama sebagai kenang-kenangan. Tidak lupa, kami pun berfoto bersama. Berikut ini beberapa fotonya yang saya jadikan status di facebook “Jalan-jalan seru bersama papa dan mama.”
Sekitar 20 menit kemudian, papa sudah selesai diperiksa. Kami juga kemudian memilih lensa progresif yang akan digunakan nanti. Lensa progresif ini baru, jadi lensa positif dan lensa negatifnya “melebur” menjadi satu. Kalau lensa lama terlihat jelas “batas” antara lensa negatif di sisi atas, dan lensa negatif di bagian bawah. Nah, lensa progresif ini–meskipun lebih mahal–tapi lebih lebih nyaman bagi mata. Jadi tidak terlalu lelah saat melihat jauh dan dekat, seperti yang sebelumnya. Pas juga, sedang ada diskon 25% untuk pembayaran tunai, baik untuk frame (bingkai) dan juga lensanya. Walaupun harganya “lumayan mahal” tapi tidak apa-apa, supaya papa lebih nyaman dan enak dan juga bisa dipakai kacamatanya.
Kacamatanya akan selesai dalam waktu lima hari. Menurut petugasnya sekitar hari kamis malam. Kami juga bilang supaya kacamatanya bisa diambil di Mall Summarecon Bekasi. Jaraknya yang jauh lebih dekat jadi salah satu alasan ketimbang harus ke Senayan lagi untuk mengambil kacamata nanti. Macet soalnya, hehe.
Selepas mencari kacamata papa, kami kemudian naik ke lantai atas toko. Di sana ada toko elektronik yang cukup terkenal. Sejak dari masih di Filipina dulu, saya dan adik sudah bilang kepada papa dan mama untuk membeli microwave untuk dipakai di rumah. Lebih praktis, dan tidak perlu repot mencuci panci atau penggorengan setiap kali memanaskan makanan. Cukup taruh di piring, lalu masukkan ke oven, teneeeng! Selesai dan bisa langsung dimakan. Jauh lebih praktis! Berkeliling-keliling dan mencari microwave yang pas (baik dari daya, desain, dan juga fungsinya) akhirnya kami memutuskan pada microwave otomatis berwarna abu-abu. Setelah membayar, kami pun diberikan demo singkat mengenai cara penggunaan atau pengoperasian microwavenya. Papa dan mama juga bisa belajar, supaya nanti bisa digunakan meskipun saya sedang tidak ada di rumah.
Sekitar jam 4 sore, kami pun bergegas pulang. Di perjalanan, kami memutuskan untuk membeli mangkok tahan microwave di pusat perbelanjaan di daerah Buaran. Soalnya, di rumah tidak ada mangkok yang khusus microwave. Walaupun wadah-wadah kaca atau melamin bisa digunakan, namun kalau bukan microwave-grade takutnya malah pecah atau malah berdampak kepada makanannya. Berputar sebentar ke Buaran, kami pun memperoleh mangkok khusus microwave dengan desain yang bagus.
Wah, jam sudah menunjukkan pukul 17.30, sudah hampir setengah hari kami berjalan-jalan seru sabtu ini. Sudah banyak juga yang bisa dibeli: kacamata papa, microwave, dan juga mangkoknya. Setelah tiba di rumah, saya pun langsung mencoba menghangatkan makan malam dengan menggunakan microwave yang dibeli. Tadaaa! Bisa! Yeay!