Kisah dari Toyapakeh
Tiba di Bandara Ngurah Rai, perjalanan dilanjutkan menuju ke Pantai Sanur. Pantai yang indah dan menghadap ke timur membuatnya begitu indah di pagi hari. Kami juga sempat mengambil beberapa foto pemandangan di pinggir pantai Sanur sebelum akhirnya naik ke kapal cepat yang akan membawa kami menuju ke Nusa Penida. Kapal cepat ini membawa kami menjauh dari Sanur menuju ke Pulau Nusa Penida. Kapal mulai maju menembus gelombang laut di depan. Naik ketika mencoba melewati gelombang, kemudian turun ketika berhasil melampauinya. Angin sejuk khas laut mulai masuk dan mewarnai perjalanan kami. Perjalanan menuju ke Desa Toyapakeh memakan waktu kurang lebih satu jam dari Pantai Sanur. Dari kejauhan mulai terlihat daratan berwarna hijau dengan desiran pantai berpasir coklat muda. Itulah Pulau Nusa Lembongan yang berada di depan Pulau Nusa Penida.
Struktur khas masyarakat kepulauan terlihat di sini di mana kehidupan terfokus pada kawasan pesisir pantai. Rumah, pasar, dan tempat-tempat umum berdiri di sekitar pantai. Pantai putih terhampar khas dari atas mengitari bagian depan pulau.
Di bawah ini adalah Desa Toyapakeh dipandang dari udara sekitar ketinggian 600 meter. Terlihat juga ponton Quicksilver yang terparkir di perairan Desa Toyapakeh beserta dengan perahu-perahu nelayan yang menangkap ikan atau mengantarkan orang ke Pulau Nusa Lembongan atau Nusa Ceningan. Bangunan persegi dengan atap berwarna merah adalah Mesjid Desa Toyapakeh. Mesjid inilah yang menjadi pusat kegiatan dari kebanyakan penduduk desa.
Jika diperhatikan lebih lanjut, hamparan pantai putih di sepanjang Desa Toyapakeh menawarkan panorama yang indah bagi para pengunjung pulau. Sebuah berkah dari Tuhan yang tidak ternilai harganya. Semoga ke depannya Desa Toyapakeh dapat terus maju dan berkembang. Di mana kesatuan dan kebersamaan tetap menjadi landasan utamanya.
Sebuah kisah dari Toyapakeh yang begitu mengenang bagi saya. Sebuah pengalaman yang baik bagi saya untuk dapat mengunjungi desa ini dua kali selama tahun kemarin. Doa saya semoga suatu hari nanti saya dapat kembali berkunjung ke sana dan bertemu dengan masyarakat desa yang baik dan ramah.