Membaca Buku
Membaca Buku di Perpustakaan Kampus
Hari ini ketika saya datang ke perpustakaan kampus untuk meminjam buku, saya disapa oleh petugas perpustakaan itu. “Nugroho-san, nesshin desu ne!” (Nugroho rajin membaca ya). Saya pun hanya mengangguk perlahan. Karena waktu sudah pukul tujuh malam (perpustakaan tutup pada pukul 20.00), hanya saya seorang diri yang membaca buku di perpustakaan. Saya mengambil buku tentang Fisika Modern dan duduk membaca buku itu. Perpustakaan kampus adalah tempat yang paling tenang untuk membaca buku. Pikiran saya bisa fokus untuk membaca dan menyerap informasi dari buku itu. Saat membaca buku, waktu tidak terasa berjalan begitu cepatnya.
Petugas perpustakaan mengunjungi saya dan berkata bahwa perpustakaan akan segera tutup. Saya pun menandai halaman terakhir yang saya baca dan berkata bahwa saya akan meminjam buku tersebut. Petugas itu pun tersenyum dan mengangguk, “Arigatou,” katanya.
Membaca Buku itu Mengasyikkan
Membaca buku itu begitu mengasyikkan. Tapi sayang, banyak orang yang tidak menikmati membaca buku karena mereka memaksa untuk dapat mengerti isi buku. Sesungguhnya saat membaca buku, kita seharusnya jangan memaksa untuk mengerti dan memahami isi buku. Bisa jadi sebagian pendapat ataupun pikiran kita ikut masuk. Isi buku jadi tidak murni lagi, membaca buku jadi tidak mengasyikkan lagi.
Saat membaca buku, biarkanlah buku itu yang berbicara. Berbicara dari dirinya sendiri kepada kita si pembaca. Membaca buku sesungguhnya bukanlah proses membaca, melainkan proses mendengar. Mendengar apa makna dan isi buku itu sebenarnya.
Selamat membaca buku!
Sumber Gambar : Anak membaca buku, Perpustakaan Kampus 1, 2
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2