Di artikel sebelumnya, saya telah bercerita tentang perjumpaan pada Komik Alkitab. Komik Alkitab menjadi pemicu bagi saya dan abang untuk terus membaca Alkitab menggali lebih dalam isinya. Menjadi pemicu bagi kami juga untuk senantiasa pergi ke sekolah minggu dan gereja, ingin mendengarkan khotbah dan cerita kakak sekolah minggu. Di artikel tersebut, saya sempat bercerita mengenai H.A. Oppusunggu yang menyarikan buku dan komik Alkitab tersebut. Dan pada artikel ini, ijinkan saya menceritakan lebih dalam tentang penulis, editor, dan penerjemah Kristen ulung ini.

Sosok H.A. Oppusunggu

Siapa di kalangan anak-anak sekolah minggu (mungkin sekarang banyak yang malah sudah punya anak) yang tidak hafal nama H.A. Oppusunggu, yang banyak menulis, membuat, menerjemahkan komik dan cerita-cerita Alkitab? Siapa yang tak kenal H.A. Oppusunggu lelaki pintar di kalangan penerbit, khususnya penerbit Kristen?

Lelaki pintar itu bernama asli, Hasoloan Aritonang Oppusunggu, lebih dikenal dengan H.A. Oppusunggu. Lahir 10 Mei 1937 di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Berasal dari keluarga Kristen sederhana. Anak ketiga dan satu-satunya laki-laki dari lima bersaudara. Pada zaman pemberontakan PRRI, sekitar tahun 1950-an, ia dipenjara karena termasuk orang yang kritis terhadap pemerintah. H.A. Oppusunggu pernah bekerja sebagai anggota redaksi sebuah surat kabar nasional di Pekanbaru. Sejak SMP, lelaki “siantarman” ini sudah menulis artikel ke koran. Salah satu judul artikelnya “Hartawan Rakus”, yang mungkin karena landasan inilah kehidupan pak Oppu selalu terlihat sederhana dan bersahaja.

Apresiasi Pada Bapak H.A. Oppusunggu

Hidup tanpa buku,
ibarat bayi tanpa ibu,
tanpa susu,
tanpa suluh.
-H.A. Oppusunggu

H.A. Oppusunggu adalah tokoh penerbitan bervisi dengan pesan khas bagi sesama komunikator Kristen—dan bagi kita semua. Karya-karyanya telah menjadi berkat bagi umat Kristiani di Nusantara. Salah satu di antaranya adalah komik Alkitab, buku-buku biografi untuk anak dan remaja, dan tafsiran Alkitab Masa Kini. Ilmu serta teladannya pun telah memberi inspirasi bagi banyak penerbit, komunikator, dan generasi muda Indonesia.

Melayankan Injil melalui media menghadirkan visi, pikiran, jiwa, dan semangat H.A. Oppusunggu dalam bentuk yang paling tepat: tulisannya sendiri. Kumpulan tulisan tersebut tidak hanya berupa ilmu, tetapi tantangan untuk kita melakukan tindakan nyata bagi sesama orang Indonesia dan Kerajaan Allah. Meskipun kita telah melihat banyak karyanya, namun masih banyak tulisan di antaranya belum pernah diterbitkan.

Kumpulan tulisan H.A. Oppusunggu disusul oleh tanggapan-tanggapan dari para mitra dan sahabat. Mereka terutama menulis untuk mengucapkan apresiasi akan pelayanan dan pimpinan beliau. Namun, sadar tidak sadar mereka juga mengungkapkan banyak hal yang layak diteladani dari beliau—tambah berkat bagi kita!

Saya sendiri tidak tahu apakah Bapak H.A. Oppusunggu masih ada atau tidak. Namun ketika mencari mengenai informasinya di internet saya mendapatkan fakta kalau beliau telah pensiun dari profesinya sebagai Direktur Emeritus Yayasan Komunikasi Bina Kasih. Membaca informasinya lebih lanjut tertulis juga bahwa Bapak H.A. Oppusunggu sudah 2 kali terserang stroke dan jadi lumpuh dan tidak bisa berbicara. (Informasi ditulis pada Agustus 2007 – tujuh tahun silam).

Tidak banyak yang saya tahun tentang sosok beliau. Meskipun begitu, saya sungguh mengagumi sosok Bapak H.A. Oppusunggu. Komik Alkitab yang disarikan olehnya berhasil membuat saya dan abang bergebu-gebu dalam membaca Alkitab dan belajar tokoh-tokoh di Alkitab sejak kecil hingga kini. Dan komik Alkitab hasil karyanya akan selalu terkenang di hati saya.

Tulislah cerita untuk anak-anak, bukan cerita tentang anak-anak. Tulislah naskah ilmiah yang informatif untuk anak-anak, bukan untuk anak-anak yang ilmuwan. -H.A. Oppusunggu

Sumber informasi : penerbitbinakasih.com
Sumber gambar : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

Recommended for you