Nikmatnya Kentang Goreng
Masa-masa liburan perkuliahan ini saya isi dengan banyak berkegiatan di dalam rumah. Ya, hampir sama dengan liburan-liburan yang saya pernah lalui di tahun-tahun sebelumnya. Dan liburan kali ini memberikan saya banyak waktu untuk kembali merenung dan bernostalgia dengan pengalaman masa lalu. Salah satunya, memasak kentang goreng. Haah?
Ya, adik saya dan saya suka memasak kentang goreng. Ini biasanya dilakukan di akhir minggu atau saat liburan. Di hari-hari biasa, kami sudah terlalu lelah untuk menyiapkan semuanya. Maklumlah, perjalanan yang cukup jauh dari sekolah menuju rumah sudah banyak menghabiskan energi.
Memasak Kentang Goreng
Memasak kentang goreng tidaklah mudah. Ya, amat tidak mudah. Sewaktu itu, kami harus mencuci bersih kulit kentang dari tanah-tanah yang menempel. Setelah itu, proses dilanjutkan dengan mengupas dan memotong kentang. Dalam proses mengupas dan memotong, beberapa kali tangan kami terkena pisau karena kurang hati-hati. Darah merah itu mengucur deras mewarnai kentang-kentang yang sudah dipotong. Setelah menjadi potongan-potongan, kentang itu diberi garam dan didiamkan beberapa waktu. Kentang kemudian siap digoreng.
Proses menggoreng sudah selesai, namun kami belum dapat menikmati kentang goreng tersebut. Proses menyiapkan kentang goreng masih harus dilanjutkan untuk menyiapkan kentang-kentang lain yang siap digoreng. Setelah proses itu selesai, semua peralatan kami cuci, dan kami menikmati kentang goreng itu. Kentang goreng itu amat nikmat. Apalagi setelah bersusah payah menyiapkan semuanya. Bayangkan dari kentang yang masih kotor karena tanah menjadi kentang berwarna kuning keemasan yang amat enak disantap.
Sering juga adik saya dan saya ribut akibat kentang goreng ini. Adik saya makan dengan cepat, sehingga jatah saya diambil oleh dia. Kata dia kentang ini enak, sehingga harus cepat dihabiskan. Saya pun berpendapat sama dengan dia, bahwa kentang ini enak, sehingga harus dinikmati saat dimakan. Sejak saat itu, setiap kali kentang selesai digoreng, kami langsung memisahkan jatah kami masing-masing. Dan ternyata itu amat efektif, tidak ada lagi keributan yang terjadi.
Akhir-akhir ini papa sering membelikan kentang yang siap digoreng. Kami tidak perlu lagi mencuci, mengupas, dan memotong kentang-kentang sebelum digoreng. Tinggal goreng saja. Keributan sudah jauh berkurang sejak saat itu. Tidak perlu lagi banyak tenaga untuk menikmati kentang goreng itu.
Liburan ini papa juga membeli kentang goreng. Setiap sore saya selalu menggoreng kentang itu. Masih nikmat. Bahkan jauh lebih nikmat karena saya jarang makan kentang goreng selama di Bandung. Tidak perlu capek lagi. Tidak perlu ada tangan yang tergores karena tidak hati-hati. Semua menjadi mudah semudah menghabiskan kentang goreng ini.
Saat menuliskan artikel ini saya kembali teringat pengalaman itu. Ya, pengalaman mengupas kentang. Saya dan adik saya bersatu padu, kami bekerja sama. Saya yang memotong-motong kentang, adik saya yang mencuci dan mengupas kentang. Memakan kentang goreng itu memberikan kenikmatan bagi kami berdua, kenikmatan dari seluruh kerja keras yang sudah kami lakukan sebelumnya. Kenikmatan saat memakan kentang goreng buatan kami sendiri.
Sumber Gambar : BlogSpot
2 thoughts on “Nikmatnya Kentang Goreng”