Ya, ini adalah tulisan pertama saya di Filipina atau juga Philippines, seperti judul tulisan ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus untuk penyertaan dan juga anugerah berupa kesempatan dapat bekerja sekaligus belajar di negeri yang baru. Untuk dapat melihat dunia yang baru. Pengalaman baru yang tentunya tak ternilai harganya.

Jarak Jakarta dengan Manila sekitar 2000 kilometer atau kira-kira jarak dari Jakarta ke Sorong, Papua.  Papa dan Mama mengantarkan saya menuju ke Soekarno Hatta menjelang tengah malam. Untuk maskapai Phiippines Airlines, ada dua penerbangan setiap harinya. Siang dan malam hari. Penerbangan saya adalah yang malam hari, sekitar pukul 00.45. Penerbangan saya berlangsung selama 5 jam 5 menit hingga mendarat di Nino Aquino International Airport di daerah Makati, Metro Manila. Sebenarnya waktu tempuhnya hanya 4 jam 5 menit, namun ada pergeseran waktu antara Jakarta dengan Filipina selama satu jam. Jadi, sekarang saya seperti berada di Bali atau di WITA (waktu Indonesia tengah).

Saya yakin akan ada banyak kisah dan pengalaman selama saya di Philippines. Saya akan berkomitmen untuk menuliskan pengalaman maupun kisah-kisah itu di dalam website ini di dalam topik Philippines. Semoga tulisan saya kelak bisa terus mengingatkan saya akan kebaikan Tuhan meski saya sudah tidak di Philippines lagi.

Mengingat Kebaikan Tuhan

Mencatat Kebaikan Tuhan

Mungkin kita tidak bisa terus-terusan menceritakan pengalaman rohani bersama Tuhan panjang lebar kepada orang-orang lain. Kita mungkin lupa akan suatu bagian dari pengalaman itu. Di sinilah jurnal rohani tampil dan bisa menolong. Dengan menulis jurnal rohani, seluruh isi dari pengalaman rohani itu lengkap tersimpan. Kelak jika kita hendak mengutarakan atau menceritakannya pada orang lain, kita tidak akan lupa atau kesulitan.

Kita juga jangan lupa untuk mengingat dan mencatat kebaikan Tuhan sebagai cadangan kekuatan rohani. Cadangan yang berisi pengalaman dan kemenangan rohani bersama Tuhan patut diingat dan disimpan sepanjang hidup kita. Hingga  ketika hidup menjadi berat, kita tinggal membuka catatan itu, membacanya, dan akhirnya kita akan mendapatkan kekuatan rohani.

Kita akan jadi ingat kebaikan dan kemurahan kasih Allah bagi kita. Kita jadi bersemangat mengetahui kalau di masa lalu ada banyak sekali perbuatan ajaib yang Tuhan jadikan. Orang lain pun bisa mendapatkan berkat dari pengalaman kita tersebut. Inilah pentingnya mencatat kebaikan Tuhan.

Recommended for you