Seminar Nasional Energi 2013
Saya berkesempatan merasakan pengalaman berharga menjadi seorang pembicara di dalam sebuah seminar. Dan saya bersyukur saya juga dapat mengunjungi keluarga Namboru saya (saudara perempuan ayah) yang juga berkediaman di Jember.
Berikut ini adalah beritanya (diambil dari http://www.polije.ac.id/id/berita/384-potensi-angin-dan-gelombang-laut-sebagai-sumber-energi, dengan beberapa perubahan)
Suasana Seminar Nasional Energi 2013
Bertempat di Gedung Serbaguna Soetrisno Widjaja Politeknik Negeri Jember (Polije) pada Sabtu, 7 Desember 2013 lalu diselenggarakan Seminar Nasional Energi (Sinergi). Sinergi pada tahun 2013 ini merupakan penyelenggaran Sinergi yang ketiga dengan tema Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Tahun 2013. Seminar nasional yang diikuti oleh 200 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur ini, diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-25 Polije ini mengambil topik utama potensi energi angin dan gelombang laut di Indonesia.
Menurut Ir. M. Joko Wiboso, M.Si Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Sinergi 3 ini dilaksanakan oleh Komunitas Mahasiswa Teknik Energi Terbarukan (Komet) dan merupakan agenda tahunan yang selalu mengambil tema utama yang berkaitan dengan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. “Tema Sinergi 3 kali ini Optimalisasi Peran Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi sebagai Upaya Preventif terhadap Krisis Energi Nasional”, ungkap Joko Wibowo.
Menurut Joko Wibowo yang juga pembina Komet, tema Sinergi ke-1 dan 2 mengangkat tentang potensi biogas dan mikrohidro, maka pada Sinergi 3 kami mengangkat topik tentang potensi energi angin dan gelombang laut di Indonesia. “Seminar ini merupakan upaya representatif dalam mengedukasi dan penyampaian informasi terhadap masyarakat awam.”
Dalam sambutan pembukaan seminar Pembantu Direktur Bidang Akademik Dr. Ir. Bagus P. Yudhia Kurniawan, MP mengharapkan kepada para narasumber untuk memaparkan potensi energi baru terbarukan yang melimpah di Indonesia, sehingga mampu membangkitkan semangat peserta Sinergi 3 dan pemerhati energi untuk mengembangkan energi baru terbarukan untuk kemakmuran rakyat. “Saat ini terjadi perubahan paradigma pada pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi dari Supplay Management ke arah Demand Management serta Green Energy”, cetus Bagus Yudhia.
Menurut Restu Ayu Ketua Panitia Seminar, Sinergi 3 menghadirkan 2 narasumber yang sangat kompeten dibidang potensi energi angin dan gelombang laut. “Narasumber yang membahas aspek potensi energi dari arus laut disampaikan oleh Daniel Sihombing serta potensi energi angin dihadirkan Ricky Elson salah satu Tim Putra Petir Pengembangan Mobil Listrik”, papar Restu Ayu.
Dalam paparannya Daniel Sihombing melalui perusahaan T-Files marine current turbine (turbin arus air laut T-Files) bersama para pakar dan praktisi dibidang Energi Arus Laut, telah berhasil mengembangkan pembangkit listrik bernilai jutaan dolar. “Melalui Tim yang tergabung dalam perusahaan T-Files marine current turbine (turbin arus air laut T-Files), kami sudah mengaplikasikan turbin buatan kami di banyak pulau di Indonesia termasuk Bali dan Lombok”, papar Daniel Sihombing.
Narasumber kedua yang merupakan seorang teknokrat Indonesia yang ahli dalam bidang teknologi motor penggerak listrik dan salah satu Tim Putra Petir Mobil Listrik Indonesia, yaitu Ricky Elson. “Indonesia terutama Indonesia Bagian Timur mempunyai potensi angin yang berlimpah yang dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik”. Menurut Ricky Elson masih banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau aliran listrik. “Dengan Turbin Angin yang kami pasang di daerah Pulau Sumba mampu membangkitkan generasi muda dalam belajar lebih maju, sebagai aset bangsa Indonesia di masa yang akan datang”, ungkap Ricky Elson.
Pada bagian kedua dilanjutkan dengan workshop dan training wind turbin oleh Ricky Elson, yang mengupas tuntas turbin angin penari langit ciptaan Ricky Elson. “Yang unik dari turbin angin Penari Langit, baling-balingnya terbuat dari kayu Pinus. Hal ini untuk memanfaatkan potensi hasil hutan industri yang tentunya lebih murah serta dapat memberdayakan masyarakat dengan mengerjasamakan dalam pembuatan baling-balingnya”, imbuh Ricky Elson.
Sumber : www.polije.ac.id