Tak Terduga
Hidup ini kerap kali penuh dengan kejutan–sesuatu hal yang tidak kita duga sama sekali datangnya. Tidak pernah kita pikirkan atau bayangkan akan terjadi. Beberapa diantaranya membawa hidup ini ke arah yang tidak kita inginkan. Saya masih ingat betapa sedihnya keluarga kami saat papa kehilangan pekerjaan di tahun 1998. Dua buah truk yang menjadi modal pekerjaannya hilang dibawa lari pegawai papa, dan mobil Zebra kami juga harus dijual untuk menutupi utang-utang.
Kehidupan Tak Terduga
Kehidupan keluarga turun ke titik terendah saat itu, di mana semua kebutuhan rumah dan sekolah dipenuhi dari pendapatan mama. Ada hari di mana kami tidak memiliki uang untuk membeli gas sehingga mama terpaksa berhutang ke warung. Di masa-masa itu juga kami hanya membeli dua atau tiga liter beras kualitas sedang–yang harus ditampi dan dibersihkan–karena uang yang terbatas. Namun sebagaimana keadaan itu datang tak terduga, keluarga kami tetap yakin mempercayakan masa depan kepada Allah.
Di dalam kehidupan ini, akan selalu ada hal-hal yang saya sebut, “tak terduga”. Namun, sebagai orang percaya kepada Yesus, dalam keadaan apapun, baik atau buruk, kita percaya bahwa semuanya itu yang terbaik bagi kita. Ia tidak mungkin merancangkan sesuatu yang buruk dalam kehidupan saya. Begitu pula dengan kehidupan Anda. Ia begitu mengasihi Anda dan saya, ciptaan-Nya. Ini hanyalah perkara keterbatasan pikiran kita untuk dapat mengerti apa sebenarnya rencana-Nya, seperti yang dikatakan, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”(Pen. 3:11)
Kita tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi besok, lusa, atau masa depan kita. Persis seperti yang Papa alami. Semuanya tak terduga. Kejutan. Tiba-tiba papa kehilangan pekerjaan. Namun, seiring berjalannya waktu, kita mengetahui bahwa semuanya itu indah. Kehidupan memang sulit, namun berjalan bersama dengan Yesus kita bisa melalui semuanya dengan tenang. Iman kita berbisik, “Tangan Tuhan yang pegang.” Seperti yang kita serukan dalam nyanyian ini:
Tak kutahu kan hari esok
Namun langkahku tegap
Bukan surya kuharapkan
Kar’na surya kan lenyap
Oh tiada ku gelisah
Akan masa menjelang
Ku berjalan serta Yesus
Maka hatiku tenang
Banyak hal tak kupahami
Dalam masa menjelang
Tapi t’rang bagiku ini
Tangan Tuhan yang pegang
Tak kutahu kan hari esok
Mungkin langit kan gelap
Tapi Dia yang penuh kasih
Tetap melindungiku
Meski susah perjalanan
G’lombang dunia menderu
DipimpinNya ku bertahan
Sampai akhir langkahku
Banyak hal tak kupahami
Dalam masa menjelang
Tapi t’rang bagiku ini
Tangan Tuhan yang pegang
Sumber gambar: pinterest