Terima Kasih Tuhan Buat Segalanya
Tidak terasa kita sudah menjalani minggu kedua di tahun yang baru ini. Saya juga bersyukur dapat melalui minggu pertama di dalam pekerjaan dan juga lingkungan baru saya di Filipina. Puji Tuhan, orang-orang baik di kantor maupun di lingkungan apartemen tempat saya tinggal ramah dan baik. Menurut mereka, bentuk muka dan nama saya seperti Filipino–sebutan untuk orang asli Filipina–sehingga mereka tidak asing lagi akan kehadiran saya. Setiap orang yang saya temui baik di lobi apartemen, di jalan, maupun di kantor selalu saya sapa. Sapaannya tentu mengucapkan magandang umaga (atau selamat pagi), magandang hapon (selamat siang), atau magandang gabi (selamat malam) disertai dengan senyum atau anggukan kepala. Beberapa kosakata juga sudah saya pelajari tentunya, termasuk untuk mengucapkan terima kasih (salamat).
Mengucapkan Terima Kasih
Terima kasih (salamat) mungkin adalah kosakata yang paling banyak saya ucapkan. Setiap kali setelah meminta bantuan atau menanyakan arah jalan, atau juga menanyakan alamat atau tempat tertentu. Sebuah bentuk penghargaan bagi mereka yang telah memberikan waktunya menolong saya. Salamat. Terima kasih.
“Terima kasih” mengingatkan saya akan lagu yang sering sekali kami nyanyikan. Termasuk juga bersama dengan mama saat pertama kali Skype dengan saya sabtu malam. Sepanjang hari itu, saya berusaha mencari tahu cara mereset dan mengatur ulang internet yang ada di apartemen. Internet dengan menggunakan LAN sudah tersedia dan dapat terkoneksi dengan internet. Namun, saya ingin mensettingnya menjadi WiFi agar telepon genggam yang saya bawa dari Indonesia dapat digunakan. Apalagi banyak aplikasi sosial ada di sana, termasuk skype. Jika harus menggunakan provider internet dari pulsa biasa harganya mahal sekali apalagi kuota datanya juga tidak banyak. Setelah membaca beberapa referensi dari internet yang diberikan adik dan mencoba-coba settingnya, puji Tuhan, saya bisa memecah koneksi internet kabel menjadi WiFi sehingga baik laptop dan handphone saya dapat terhubung ke internet secara bersamaan.
Saat pertama kali berhasil, saya bersyukur dan berterima kasih. Puji Tuhan Pa, Ma, dek, internetnya sudah bisa. Dan saya dapat langsung berkomunikasi dengan papa dan mama. Malam itu, sebelum berdoa bersama seperti yang kami lakukan saat di rumah, kami menyanyikan beberapa buah lagu, salah satunya adalah lagu ini.
Terima kasih Tuhan
Untuk kasih setia-Mu
Yang ku alami
dalam hidupku
Terima kasih Yesus
Untuk kebaikanMu
Sepanjang hidupku
Terima kasih Yesusku
Buat anugerah yang Kau beri
Sebab hari ini
Tuhan adakan
Syukur bagiMu
Terima kasih Tuhan buat anugerah yang Kau beri. Kehidupan di Filipina kini sudah nyaman dan terkendali di dalam tangan-Mu. Kami bersyukur untuk kebaikan dan kasih setia-Mu. Terima kasih Tuhan. Salamat Tuhan Yesus.