Tidak Melupakan Perbuatan Allah
Masih sehubungan dengan artikel sebelumnya, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah”, sesungguhnya tema itulah yang mendasari kami untuk menulis dalam blog ini. Kami berharap dan bersyukur boleh banyak orang yang terberkati dan termotivasi setelah membaca blog ini, tapi sesungguhnya blog ini adalah juga menjadi berkat bagi kami sendiri.
Tidak Melupakan Perbuatan Allah
Kami memulai penulisan blog ini dengan satu tujuan, agar kami tidak melupakan sejarah. Tidak melupakan apa yang telah kami alami, peristiwa yang telah kami lalui, berkat penyertaan Tuhan yang telah kami rasakan, dan banyak hal lainnya.
Seiring berjalannya waktu, sangatlah alamiah apabila manusia melupakan sesuatu. Nah, untuk saat itulah blog ini berguna. Saat kami mungkin mulai lupa kami bisa membaca kembali, merenungkan dan mengingat kembali kebaikan Tuhan Allah yang telah dituliskan dalam blog ini. Intinya supaya kami tidak melupakan perbuatan Allah dan kasih setia Tuhan dalam hidup kami ini. Dan saat itu kami bisa kembali tersenyum. Mengenang semua yang telah Allah lakukan bagi kami.
Di akhir artikel ini saya ingin mengutip Nyanyian Asaf yang terdapat dalam Mazmur 78, mulai dari ayat ke 1-8.
Nyanyian pengajaran Asaf. Pasanglah telinga untuk pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku.Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala.Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami,kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.Telah ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel; nenek moyang kita diperintahkan-Nya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka,supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka,supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;dan jangan seperti nenek moyang mereka, angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak tetap hatinya dan tidak setia jiwanya kepada Allah.
Sumber gambar : BlogSpot