Tribecca Residences
Sudah sebulan lebih saya berada di Filipina. Waktu berlalu dengan begitu cepat rasanya. Mungkin karena pekerjaan saya yang cukup menyita waktu. Saya biasanya sudah meninggalkan apartemen tempat saya tinggal sekitar pukul 07.45 kemudian baru kembali lagi sekitar pukul 18.00. Kesibukan saya ini juga yang saya baru dapat melanjutkan kisah saya di Filipina. Baiklah, kali ini saya akan menceritakan mengenai tempat tinggal saya, di Tribecca Residences.
Tribecca Residences merupakan salah satu dari apartemen di kawasan Sucat, Muntinlupa. Ada Escalades South Metro, Rhapsody Residences, dan Anuva Condominium. Apartemen ini terletak persis di bawah SLEX (South Luzon Expressway) atau jalan tol layang dari Manila di utara sampai Calamba di selatan. Daerah ini memang diperuntukkan untuk kawasan apartemen di selatan Metro Manila karena aksesnya yang mudah menuju pusat bisnis dan pemerintahan di Manila, Quezon City, dan Makati.
Kisah di Tribecca Residences
Setelah serah terima kunci, saya langsung merapikan barang-barang yang saya bawa. Juliet memberi tahu saya lokasi untuk laundry pakaian dan juga untuk membeli air minum. Seluruh pakaian langsung saya rapikan di lemari, termasuk juga dengan jaket dan jas yang saya bawa. Beberapa bumbu dan makanan yang saya bawa juga langsung saya masukkan ke dalam lemari es. Puji Tuhan, peralatan masak yang ada di apartemen lengkap dan memadai, membuat saya dapat dengan mudah memasak makanan sendiri. Dulu, sewaktu masih kuliah, saya harus memasak bergantian dengan penghuni lain, namun kini, saya bebas memasak kapan pun.
Oiya, apartemen saya berada di lantai 10, dan menghadap ke arah tenggara-timur. Jadi saya beruntung, setiap pagi, saya memperoleh sinar matahari. Ini bagus, karena kuman penyebab penyakit dapat dipastikan tidak dapat hidup di sini. Satu lagi, cukup dengan membuka jendela yang ada di ruang keluarga dan kamar tidur, suasana apartemen menjadi sejuk. Angin segar dari arah danau Laguna de Bay langsung masuk apalagi dengan ketinggian 40 meter dari permukaan tanah. Suasana sejuk inilah yang membuat saya tidak perlu menyalakan pendingin ruangan baik di kamar tidur maupun di ruang keluarga.
Kemudian, saya juga menggeser meja makan ke arah tembok dan menghadap kaca. Saya memperoleh ruang yang lebih luas, sekitar 10 meter persegi di dalam apartemen untuk dapat berjalan-jalan atau mencari inspirasi saat pikiran sedang suntuk. Maklum, sejak dahulu saya menyukai ruangan luas untuk dapat berjalan-jalan, selain juga agar dapat berpikir dengan lapang.
Puji Tuhan juga, internet yang awalnya hanya bisa menggunakan kabel LAN dapat saya ubah menjadi Wi-Fi, sehingga saya dapat mengakses internet dari laptop di meja makan atau di ruang keluarga dengan mudah (baca di sini). Handphone pun dapat digunakan untuk skype dengan papa, mama, dan adik baik di ruang makan atau dari ruang keluarga.
Saya cukup beruntung lokasi kantor dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 15-20 menit (kira-kira 1,3 kilometer). Atau saya bisa naik Jeepney dengan ongkos 8 peso kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki. Sudah beberapa kali saya berjalan kaki, khususnya saat hari tidak begitu panas dan saat jalanan sedang macet. Tidak capai. Mungkin jaraknya hanya dari rumah ke Pasar Kranji. Jika ada keperluan yang harus dibeli, seperti susu, sayuran, atau daging, biasanya saya berhenti sejenak di SM Supermarket yang letak di tengah-tengah perjalanan kantor-apartemen, satu sisi dengan Tribecca Residences. Saya bersyukur, karena lokasinya yang strategis dan cukup dekat, saya tidak perlu jauh-jauh jika perlu membeli sesuatu.
Saya bersyukur saya dapat memperoleh kesempatan bekerja dan belajar di Filipina. Dunia yang baru, kebudayaan dan adat istiadat yang baru, dan juga pekerjaan baru. Pengalaman selama enam bulan ini saya harap dapat memberikan gambaran yang baru, yang kelak juga dapat saya pergunakan bagi pekerjaan saya di Indonesia.
Sumber: google.com, tribeca, dan facebook