Apa itu Inverter?
Di Universitas saya khususnya melakukan penelitian di bidang Inverter di tahun terakhir saya. Dalam artikel ini saya ingin menulis mengenai apa itu inverter, struktur, dan penggunaannya. Silakan membaca teman-teman.
Apa itu Inverter?
Apa itu inverter? DC-to-AC converter dikenal sebagai inverter. Fungsi dari inverter adalah mengubah tegangan input DC menjadi tegangan output AC simetris dengan besaran magnituda dan frekuensi yang diinginkan. Besar magnituda tegangan keluaran dapat dibuat tetap atau berubah-ubah begitu juga dengan besar frekuensinya. Nilai tegangan keluaran yang berubah-ubah ini dapat dibuat dengan cara memvariasikan nilai input DC dan mengatur besar penguatan dari inverter. Jadi, ketika nilai tegangan input DC tetap, nilai tegangan AC keluaran dapat diatur dengan mengatur besarnya penguatan inverter, dengan cara kontrol PWM (pulse width modulation) di dalam inverter. Penguatan inverter didefinisikan sebagai perbandingan tegangan output AC dengan tegangan input DC.
Bentuk gelombang tegangan keluaran dari inverter idealnya adalah gelombang sinusoidal. Namun, pada kenyataannya, gelombang keluaran inverter biasanya tidak sinusoidal dan memiliki beberapa komponen harmonis. Untuk penggunaan pada daya kecil-menengah, bentuk gelombang persegi masih dapat diterima. Namun, untuk penggunaan daya besar, bentuk gelombang haruslah gelombang sinusoidal penuh. Dengan kemampuan dari semikonduktor daya kini, komponen harmons dapat diminimalkan dengan teknik switching yang cepat.
Inverter begitu luas penggunaannya pada masa kini, seperti pada pengaturan kecepatan motor, pemanasan dengan cara induksi, catu daya peralatan listrik, dan beberapa mesin industri. Input tegangan DC dapat berupa baterai, fuel cell, solar cell, atau sumber-sumber tegangan DC lainnya. Tegangan keluaran single phase inverter biasanya 120V-60Hz, 220V-50Hz, dan 115V-400Hz. Sedang tegangan keluaran three phase inverter biasanya 220/380V-50Hz, 120/208V-50Hz, dan 115/200V-400Hz.
Inverter secara umum dibagi menjadi dua bagian besar: inverter satu fasa dan inverter tiga fasa. Dan masing-masing bagian tersebut dibagi lagi menjadi empat kategori berdasarkan pengaturan switching thyristor: PWM, resonansi, switching sentakan, dan switching umum.