Berani Bangun PLTN di Indonesia?
Teman-teman bisa lihat lingkaran bewarna biru adalah letak PLTN negara-negara dunia. Sedangkan lingkaran merah adalah pusat gempa yang magnitud gempanya lebih besar dari 4,5 Magnitud. Data peta gempa bumi berdasarkan data dariĀ USGS (United States Geological Survey). Sedangkan peta PLTN di seluruh dunia dari IAEA (International Atomic Energy Agency).
Apa yang bisa kita pelajari dari peta di atas?
- PLTN di Eropa dibangun di daerah yang jarang terjadi gempa besar. Oleh sebab itulah banyak PLTN yang dibangun di sana.
- PLTN di Amerika Serikat juga dibangun di pantai timur yang gempanya sedikit.
- Negara Asia lainnya seperti India dan Korea Selatan juga berada di daerah jarang gempa sehingga PLTN relatif aman.
- Seluruh wilayah Jepang ditutupi oleh lingkaran merah jambu, yang artinya gempa terjadi secara kontinu di negara ini. Jepang berani membangun PLTN-nya di daerah ring of fire dengan mengandalkan teknologinya yang handal. Walaupun dibangun dengan teknologi tinggi, tetap saja ada masalah di PLTN Jepang seperti yang kecelakaan yang terjadi di Fukushima.
- Negara Indonesia tercinta pun sebelas dua belas dengan Jepang. Seluruh wilayah Indonesia tertutupi oleh lingkaran merah pusat gempa dalam frekuensi yang sangat tinggi. Hanya Pulau Kalimantan saja yang tidak dilalui ring of fire atau cincin api. Inilah yang menjadi bukti kondisi geologis dan geografis Indonesia sama dengan Jepang. Negeri yang penuh dengan potensi bencana dan siap menyeruak ke permukaan kapan saja.
Kita sudah melihat Jepang yang kesulitan mengantisipasi limbah nuklirnya yang menggunung semenjak shut down PLTN. Juga sudah melihat berapa biaya yang dikeluarkan Pemerintah Jepang untuk mengelola limbah nuklirnya, yang totalnya mencapai seperempat PDB Indonesia. Ini semua disebabkan oleh gempa bumi yang bersembunyi di bawah tanah dan menghancurkan struktur PLTN Jepang. Kecelakaan PLTN tidak hanya merugikan dalam soal uang saja, namun juga soal kependudukan, transportasi barang dan produksi bahan makanan, juga bahaya radioaktif.
Jadi masihkah kita berani bangun PLTN di Indonesia? Masihkah kita berani bangun PLTN dengan alasan ongkos produksi murah padahal bahaya bencana alam ada di bawah tanah bumi Indonesia?
Visualisasi Peta dengan Google Map: maptd.com/map/earthquake_activity_vs_nuclear_power_plants/
Tentang Penulis
Penulis adalah mahasiswa tingkat 3 Teknik Elektro di salah satu Universitas di Jepang dan telah tinggal di Jepang selama 3,5 tahun. Menekuni mesin dan motor, juga teknologi tenaga nuklir. Telah membaca buku dan liputan dokumenter, serta aktif mengikuti forum diskusi tentang PLTN di Jepang.
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2