Browse By

Berkenalan dengan Teori Kuantum

Bohr: Baik. Tadi saya sudah mengungkapkan sedikit, tapi yang terpenting dari fenomena itu adalah benda dalam duniamikro memiliki sifat gelombang. Kalau boleh bertanya, apa yang teman-teman pikirkan saat mendengar kata “mikro”? Pasti terbersit pikiran bahwa benda mikro itu seperti butir pasir, butiran partikel bukan? Itu memang tidak salah, karena semua fisikawan juga memikirkan hal yang sama sebelum teori kuantum muncul. Tapi teori kuantum muncul dan menjelaskan bahwa benda mikro, misalnya elektron juga memiliki sifat gelombang. Kalau dibilang secara lengkap, elektron memiliki sifat partikel sekaligus juga sifat gelombang. Elektron punya dua sifat yang sama sekali saling bertentangan.

Kucing: Sifat gelombang itu, apakah seperti gelombang laut?

Bohr: Ya sama, tapi sifat mutlak gelombangnya berbeda dengan gelombang air laut. Gelombang air laut adalah kumpulan molekul air yang tak terhitung dan bergerak seperti gelombang. Tapi kalau elektron, meskipun hanya satu buah, namun memiliki sifat gelombang.

Kucing: Jadi elektron bergerak seperti gelombang air?

Einstein: Bukan-bukan. Kalau seperti itu artinya elektron bersifat partikel, partikel yang bergerak naik turun. Metafora Anda kurang tepat kucing Schrodinger. Elektron, satu buah elektron mempunyai sifat gelombang.

Kucing: Eh, Pak Einstein membantu menjelaskan teori kuantum. Bukannya Pak Einstein anti pada teori kuantum?

Einstein: Saya tidak menolak pendapat bahwa elektron adalah gelombang. Buktinya saya sudah jauh-jauh dari awal menyetujui ide Louis de Broglie tentang sifat gelombang elektron. Saya juga memuji Schrodinger yang mampu menuliskan gerakan elektron dalam persamaan matematika.

Kucing: Mmm, teori kuantum memang sulit dimengerti ya. Saya pernah mendengar bahwa gelombang itu adalah fenomena, bukan benda. Meskipun begitu, elektron adalah benda yang punya sifat gelombang?

Bohr: Ya betul, gelombang bukanlah “benda”. Kita mungkin berpikir bahwa gelombang itu seperti garis sinus yang bergerak naik turun, sama seperti gelombang suara. Tapi sifat gelombang elektron yang saya maksud itu berbeda. Sifat gelombang itu adalah fenomena saat gelombang disampaikan secara menyebar seperti asap di udara. Ah, tapi metafora itu seperti kurang pas. Pokoknya sifat gelombang elektron itu benar-benar berbeda dengan apa yang ada di sekitar kita.

Kucing : Dunia mikro memang aneh ya. O ya, apakah kita bisa melihat gelombang itu dengan mikroskop?

Bohr : Tidak, tidak mungkin. Seberapa canggihnya mikroskop sekalipun, kita tidak bisa melihat sifat gelombang dunia mikro. Saat kita ingin melihat sifat gelombang pada elektron, maka sifat itu menghilang.

Kucing : Eh, apa-apaan itu. Bagaimana menurut Anda, Pak Einstein?

Einstein : Jangan bertanya kepada saya. Ini adalah bagian teori kuantum yang paling saya tidak bisa terima. Bohr, coba jelaskan lebih dalam lagi kepada para pembaca.

Bohr : Dengan menyatakan hipotesis sifat gelombang pada elektron, banyak hal-hal aneh pada dunia mikro yang bisa dijelaskan. Tapi sayangnya, kita tidak bisa mengamati sifat gelombang itu. Saat kita tidak mengamatinya, sifat gelombang itu muncul, tapi saat kita mencoba mengamatinya, Pat! Sifat gelombang itu menghilang.

Kucing : Kedengarannya seperti teori main-main ya.

Bohr : Mungkin begitu. Tidak ada seorang pun yang berhasil mengamati sifat gelombang pada elektron. Makanya tidak mungkin menjelaskan teori ini dengan hasil percobaan. Tapi dengan menggunakan persamaan matematika buatan Schrodinger, kita dapat memprediksi hasilnya, dan tidak ada masalah. Makanya saya berani mengatakan sifat gelombang pada elektron berubah sesuai dengan pengamatan.

Einstein : Tunggu, menurut saya itu salah. Dari dulu saya berkata, “Biarpun sedang diamati atau tidak, benda itu ya benda. Tidak mungkin berubah karena pengamatan.” Begitu pula dengan elektron. Masakan sifat gelombang hilang karena pengamatan? Teori Anda salah dan tidak ada logikanya.

Kucing : Yang mana yang benar saya tidak tahu. Tapi sepertinya saya paham maksud Pak Einstein.

Einstein : Yosh, kucing imut. Akhirnya kamu juga mendukung saya.

Bohr : Ya saya bisa memahami hal itu karena banyak pandangan teori kuantum yang berbeda dari pengetahuan dasar, makanya sulit diterima. Misalnya saja, “Saat tidak dilakukan pengamatan, elektron mungkin ada di sini atau di sana,” lalu “elektron punya kecepatan sekaligus posisi yang tak tentu,”, “masa depan elektron tidak bisa ditentukan ada di sini atau di sana.  Keberadaan elektron itu tidak tentu, seperti dadu yang punya probabilitas. Apakah 1, 5, atau 3 yang keluar, tidak ada yang tahu.” Tapi teori kuantum menganggap, bahwa inilah sifat gelombang yang sesungguhnya, tidak terbatas dengan apa yang kita amati. Anda mungkin tidak dapat menerimanya, tapi itulah fakta , kebenaran sesungguhnya.

Einstein : Tidak, saya tidak setuju. Seluruh alam semesta itu tersusun rapi dan indah, semuanya pasti, koherens, dan berlogika. Tidak ada itu namanya probabilitas! Semuanya PASTI! Masakan Tuhan bermain dadu!

Recommended for you

Baca Halaman Selanjutnya — 1 2 3 4 5 6

1 thoughts on “Berkenalan dengan Teori Kuantum”

Leave a Reply

You have to agree to the comment policy.