Mengungkap Identitas Cahaya
Mengungkap Identitas Cahaya: Bukti Krusial Cahaya Adalah Gelombang
Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, Newton telah memulai penelitian tentang cahaya sejak abad 17. Dengan percobaan dua buah prisma, dia mengajukan teori “cahaya adalah partikel”. Tapi, diawal abad ke-19, Thomas Young menemukan fenomena interferensi cahaya lewat percobaan celah ganda-nya. Karena interferensi adalah fenomena khusus yang hanya ada pada gelombang, alhasil dalam sekejap teori “cahaya adalah gelombang” menjadi populer. Kalau “cahaya adalah partikel”, maka berkas cahaya akan tampil sesuai dengan ukuran celah ganda tersebut. Teori “cahaya adalah partikel” tidak bisa menjelaskan hasil percobaan Young berupa spektrum garis hitam putih. Ini adalah bukti krusial “cahaya adalah gelombang”.
Cahaya adalah Salah Satu Jenis Gelombang Elektromagnetik
Setelah itu pun, penelitian tentang cahaya terus berlanjut. Banyak percobaan yang dilakukan untuk membuktikan “cahaya adalah gelombang”. Dan pada pertengahan abad-19, teori ini hampir selesai disusun. Dan perangkum semua teori itu adalah Fisikawan Inggris, James Clerk Maxwell (1831-1879). Dia mencetuskan istilah “gelombang elektromagnetik”.
Satu-satunya bidang yang tidak ditekuni Newton adalah Listrik dan Kemagnetan. Tapi sejak pertengahan abad ke-18, penelitian mengenai listrik dan magnet berkembang pesat. Pada awal abad-19, hubungan sangat erat antara listrik dan magnet telah dipastikan. Listrik menghasilkan magnet, sebaliknya magnet pun dapat menghasilkan listrik.
Pada 1864 Maxwell mencetuskan ide mengenai medan dimana energi listrik atau magnet bekerja, atau juga biasa disebut medan listrik dan medan magnet. Kedua medan itu terbentuk karena getaran gelombang elektromagnetik yang merambat. Maxwell menemukan bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik itu identik dengan kecepatan cahaya. Oleh karena itu, dia menyimpulkan bahwa cahaya adalah salah satu gelombang elektromagnetik.