Model Atom Bohr
Dengan membandingkannya dengan spektrum garis gas hidrogen, ada dua poin yang tidak bisa dijelaskan dengan model atom Rutherford.
Poin pertama adalah garis-garis pada spektrum garis tidak berada dalam jarak yang sama. Sebelumnya dijelaskan bahwa elektron mengelilingi inti atom sambil mengemisikan gelombang elektromagnetik berupa cahaya. Kalau begitu, berdasarkan perhitungan fisika klasik, maka spektrum garis itu harusnya berada pada jarak yang sama. Namun, kenyataannya, spektrum garis gas hidrogen berada di jarak yang berbeda-beda.
Poin kedua adalah panjang gelombang. Elektron yang mengemisikan cahaya akan kehilangan energi dan bergerak spiral menuju inti atom. Saat elektron menuju inti atom, maka panjang orbit elektron juga mengecil dan seharusnya panjang gelombangnya juga mengecil. Tapi spektrum garis gas hidrogen berbeda, garis hanya muncul pada panjang gelombang tertentu.
Model Atom Bohr
Bohr sadar betul ada kekurangan dalam model atom Rutherford, tapi dia hanya berkata, “Saya hanya perlu merevisi sedikit model atom Rutherford.” Revisi seperti apa yang dilakukan Niels Bohr?
“Abaikan dahulu semua kekurangan itu,” kata Bohr, dan kemudian dia mengajukan hipotesis sensasional. Hipotesis mengenai model atom baru yang benar-benar menyimpang dari ilmu fisika jaman itu. Bohr juga menekankan bahwa hanya dengan hipotesis ini saja spektrum garis gas hidrogen bisa dijelaskan. Berikut adalah model Niels Bohr.
- Elektron tidaklah bergerak bebas di dalam atom, namun dalam sebuah orbit berbentuk oval. Radius orbit juga terbatas, sesuai pada aturan dan tingkatan-tingkatan nilai tertentu.
- Elektron yang berputar dalam orbitnya tidak mengemisikan gelombang elektromagnetik.
- Elektron mengemisikan gelombang elektromagnetik hanya ketika berpindah dari satu orbit ke orbit lainnya. Besarnya energi yang diemisikan setara dengan beda energi tiap orbit.
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2