Model Atom Bohr (Pembukaan)
Model Atom Bohr (Pembukaan)
Niels Bohr (1885-1962) lahir di Copenhagen, Denmark dan lulus dari Universitas Copenhagen bidang fisika. Pada 1911, satu tahun setelah model atom Rutherford diumumkan ke publik, Bohr pergi dan belajar di Universitas Cambridge, Inggris. Di Inggris, Bohr menerima kuliah diajar langsung oleh Dalton dan Rutherford.
Bohr juga ikut dalam diskusi dan perdebatan mengenai kekurangan model atom Rutherford secara aktif. Dia juga yang mengajukan ide-ide mengenai model atom. Tapi idenya waktu itu belum rampung sama sekali. Waktu berlalu cepat sekali. Bohr akhirnya harus kembali ke Denmark pada 1912. Suatu hari menjelang kepulangannya, seorang teman menanyakan mengenai deret Balmer. Bohr yang baru pertama kali mendengarnya langsung mencari tahu tentang deret itu. Dan siapa yang tahu, deret Balmer memberi pengaruh besar pada disertasi Bohr ;”Struktur Atom dan Molekul” yang dipublikasikannya pada tahun yang sama. Bohr kemudian juga membuat hipotesis “Quantum Conditions” dan “Frequency Conditions” untuk melengkapi model atom Bohr buatannya.
Deret Balmer
Pada 1885, seorang guru matematika sekolah menengah bernama Balmer (1825-1898) menemukan fakta yang begitu menarik tentang spektrum atom hidrogen. Spektrum garis atom hidrogen tersusun dari empat warna, merah, biru, nila, dan ungu. Dan dari keempat warna ini, Balmer menyelidiki panjang gelombangnya, dan menemukan aturan yang sangat menarik.
Aturannya seperti yang terdapat di atas, semuanya tersusun atas angka-angka 2, 3, 4, 5. Orang biasa mungkin tidak bisa segera menemukannya, namun karena Balmer adalah ahli dalam matematika, dia menemukannya dengan mudah. Di kemudian hari deret di atas dinamakan deret Balmer. Nah, Bohr yang memperhatikan deret ini sadar susunan rapi angka-angka ini pasti menunjukkan sesuatu yang tersusun rapi juga di dalam atom. Pasti ada hubungannya dengan struktur atom!
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2