Motor Induksi
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, bergerak, mengebor, dan lainnya. Dalam dunia penggerak atau daya, motor listrik memegang peranan yang amat penting, dan menjadi keperluan utama dari hampir sebagian besar industri.
Pengelompokan Motor Listrik
Motor Induksi Tiga Fasa
Motor induksi tiga fasa merupakan motor elektrik yang paling banyak digunakan dalam dunia industri. Hal ini dikarenakan motor induksi mempunyai konstruksi yang sederhana, kokoh, harganya relatif murah ketimbang motor lain dengan kemampuan sama, serta perawatannya yang mudah. Keberadaan motor induksi mulai menggeser penggunaan motor DC pada industri.
Motor induksi memiliki beberapa parameter yang bersifat non-linier, terutama resistansi rotor, yang memiliki nilai bervariasi untuk kondisi operasi motor yang berbeda. Operasi di sini adalah besarnya beban yang diberikan. Jadi, ketika terjadi perubahan beban besarnya kecepatan motor akan berubah. Penggunaan motor induksi tiga fasa di beberapa industri atau aplikasi membutuhkan performansi yang tinggi, yaitu untuk dapat mempertahankan kecepatannya walaupun terjadi perubahan beban. Untuk memperoleh kecepatan yang konstan dan performa yang baik dibutuhkan suatu sistem kendali motor yang baik.
Motor asinkron atau induksi dinamakan karena arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relative antara putaran rotor dengan medan putar magnetik (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Ketiga medan magnet yang dihasilkan akan membentuk satu medan, yang akan beraksi terhadap rotor. Untuk motor induksi, sebuah medan magnet diinduksikan kepada rotor sesuai dengan polaritas medan magnet pada stator. Karenanya, begitu medan magnet stator berputar, maka rotor juga berputar agar bersesuaian dengan medan magnet stator.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron (ns = 120f/2p). Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut berputar mengikuti medan putar stator.
Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi , bila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun. Dikenal dua tipe motor induksi yaitu motor induksi dengan rotor belitan dan rotor sangkar.
Sumber Gambar : Blogspot