Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Dalam beberapa tahun belakangan energi angin menunjukkan perkembangan yang signifikan di seluruh dunia. Kita bisa melihat hampir sepanjang pantai Eropa Utara dan Amerika Utara kini berdiri kincir-kincir angin raksasa, yang berfungsi memanen energi angin dan mengubahnya menjadi energi listrik. Tidak hanya di negara-negara nun jauh di sana, di beberapa negara Asia seperti Cina dan Jepang pun sudah mantap dan membuat sistem listrik khusus untuk pembangkit listrik tenaga angin. Saya juga bangga, ada beberapa orang yang menangkap potensi energi angin di pulau-pulau Indonesia. Misalnya seperti pembangunan kincir-kincir angin skala mikro di pulau Sumba (Dusun Palindi di kecamatan Kamanggih, Sumba Timur) oleh Lentera Angin Nusantara atau LAN. Negara Indonesia yang terdiri dari kepulauan memiliki potensi energi angin yang besar. Kepulauan Indonesia yang terletak di khatulistiwa dan diapit oleh dua samudera besar Samudera Hindia dan Samudera Pasifik membuat angin laut terus bertiup sepanjang tahun. Dan karena banyak pulau-pulau kecil (tidak ada bangunan tinggi) yang menghalangi, energi angin dapat dipanen secara maksimal.
Pembangkit Listrik Tenaga Angin Skala Makro
Ketika membicarakan pembangkit listrik skala mikro, energi yang didapat dari kincir angin dapat dihubungkan langsung dengan beban listrik dan dapat digunakan tanpa masalah. Kincir angin berukuran kecil pun tidak mengganggu pemandangan, tidak bising, dan tidak memerlukan kontrol kecepatan baling-baling secara khusus. Ketika satu kincir tidak berputar pun, kincir yang lain bisa berputar dan tidak bakal mengganggu aliran udara sekitar kincir.
Namun, masalah jadi kompleks ketika membicarakan pembangkit listrik tenaga angin berskala makro. Memang dibanding yang skala mikro, energi angin yang dapat diperoleh bisa ratusan atau ribuan kali lebih besar, namun perlu perlakuan dan sistem kontrol tingkat lanjut. Mulai dari perencanaan bentuk baling-baling, perlu ada simulasi dan percobaan akurat untuk memproduksi bilah baling-baling dengan bentuk khusus yang dapat menangkap energi angin. Selain itu, penghitungan arus dan kecepatan angin tiap hari hingga tahunan juga diperlukan untuk memastikan posisi lintang dan bujur terbaik untuk membangun kincir angin. Jarak kincir angin satu dengan yang lainnya juga mesti diatur dan dihitung supaya tidak saling mengganggu aliran udara dan tidak merusak pemandangan alam sekitar. Investasi dan biaya pembangunan yang besar pun menjadi masalah umum dan wajib diselesaikan sebelum pembangunan sistem dimulai.
Kincir angin yang besar, menghasilkan energi yang besar. Semakin cepat kincir berputar, makin banyak pula energi yang dihasilkan dari putaran generator listrik. Tapi ketika kincir angin berputar terlalu cepat, torque yang dihasilkan dari energi kinetik kincir bisa mengganggu generator listrik. Generator listrik dan bilah kincir jadi tidak sinkron sehingga torque yang dihasilkan malah justru bisa merusak generator. Generator jadi cepat rusak dan perlu maintenance berkala, yang memerlukan biaya tidak sedikit.
Energi besar dari kincir angin pun sayang kalau hanya digunakan untuk skala mikro. Biasanya kincir angin besar akan dihubungkan dengan sistem kelistrikan (electric grid) yang ada. Ketika energi listrik yang didapat besar, makan sistem listrik akan sangat terbantu. Namun ketika produksi energi merosot, sistem bisa terganggu dan kalau tak ada cadangan, sistem bisa rusak dan listrik padam. Fluktuasi energi listrik dari kincir angin inilah yang menjadi masalah umum penetrasi energi terbarukan khususnya pembangkit listrik energi angin.
Energi angin sangat potensial dan menjanjikan energi listrik yang tak bakal habis. Namun, pengoperasian dan koneksinya dengan sistem kelistrikan yang ada menjadi problem pelik baru. Namun, problem ini jangan dianggap halangan, namun jadi tantangan bagi perkembangan energi terbarukan. Di artikel berikutnya saya akan menjelaskan lebih dalam mengenai sistem kontrol pembangkit listrik tenaga angin dan teknologi baru dalam mengatasi problem fluktuasi energi angin.
Sumber berita: Facebook Ricky Elson CEO dan RnD Tim LAN
Sumber gambar : Facebook Tim LAN-1, Facebook Tim LAN-2 (Link akurat saat tulisan dipublikasikan)