Percobaan Sinar Alfa Rutherford
Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai model atom Thompson. Tapi, Rutherford yang adalah murid Thompson sendiri, menyatakan kekurangan model atom Thompson. Apa yang mendasari Rutherford menyatakan model atom Thompson salah? Kini kita akan membahas mengenai percobaan yang dilakukan Rutherford lebih dalam lagi. Percobaan itu lebih dikenal sebagai percobaan sinar alfa Rutherford.
Percobaan Sinar Alfa Rutherford
Untuk meneliti atom yang tidak bisa dilihat di bawah mikroskop, Ernest Rutherford merancang penelitian khusus untuk menyelidiki struktur atom. Dia menggunakan model percobaan yang baru saja ditemukan pada waktu itu, percobaan sinar alfa. Rutherford menembakkan partikel sinar alfa (setara atom helium) ke sebuah lempengan besi tipis. Nah, di sekeliling lempengan besi itu ada layar flouresens untuk menangkap elektron yang terlontar.
Hasil Percobaan Sinar Alfa Rutherford
Dari hasil percobaan sinar alfa diketahui bahwa hampir semua sinar alfa bisa menembus lempeng besi. Hanya satu dari 8000 atom helium yang mental dan berubah dari jalurya. Rutherford kemudian menyimpulkan ada muatan positif dengan ukuran besar di tengah-tengah atom. Karena muatannya sama-sama positif, ketika partikel sinar alfa mendekati muatan positif dalam atom, maka partikel sinar alfa menerima gaya tolak sehingga terpental. Kalau atom itu benar seperti model atom Thompson, maka seharusnya ada lebih banyak partikel sinar alfa yang mental dan berubah arah.
Dengan penelitian yang lebih lanjut, model atom Rutherford pun disempurnakan. Inti atom diketahui dengan pasti susunannya. Ada muatan positif yang dinamakan proton, dan juga partikel bermuatan netral yang dinamakan neutron. Sedangkan ide tentang elektron tidak berubah, elektron tetap digambarkan mengelilingi inti atom menurut orbit.
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2