PLTN di Indonesia : Apa yang Perlu Diperhatikan?
Dampak Pembangunan PLTN di Indonesia
Berbicara soal pembangkit listrik, pembangunan PLTN menjadi citra pertumbuhan ekonomi dan teknologi suatu negara. Kita bisa lihat contohnya India yang tengah menggenjot pembangunan PLTN untuk mengatasi defisit listrik dalam negerinya. Dengan keberhasilan mengatasi defisit listrik, pasokan energi dalam negeri aman dan terkendali. Nah, kalau pasokan energi sudah mantap, murah, dan tidak byarpet lagi, investor pun pasti datang berbondong-bondong. Mereka ingin menginvestasikan dana di negara yang pasokan energinya murah dan terjamin.
Tidak hanya di bidang ekonomi saja, pembangunan PLTN di Indonesia juga membawa dampak positif dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya rencana pembangunan PLTN, Indonesia pasti membutuhkan sarjana dan ilmuwan-ilmuwan untuk merancang desain pembangunan PLTN di Indonesia. Tidak hanya itu, kebutuhan akan sarjana-sarjana fisika nuklir pun bertambah. Mereka yang kelak akan merawat dan mengoperasikan PLTN di Indonesia tiap hari hingga masa akhir PLTN. Ilmuwan dan praktisi pun dibutuhkan ketika mengevaluasi kinerja PLTN di Indonesia. Intinya akan diperlukan banyak ahli fisika nuklir di Indonesia. Ini akan membuat suatu siklus positif. Mahasiswa di universitas akan bersemangat belajar fisika nuklir. Indonesia pun tidak akan kekurangan SDM bidang nuklir.
Di bidang sumber daya alam (SDA), Indonesia pun punya stok uranium (bahan baku PLTN) lebih dari cukup. Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Natio Lasman mengatakan bahwa Indonesia memiliki cadangan uranium sebesar 3800 ton (dilansir oleh Bisnis.com). Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta menambahkan, pembangunan PLTN di Indonesia akan membuktikan pada masyarakat dan dunia bahwa Indonesia mampu mengelola nuklir, seperti yang dilansir Metrotvnews.com.
Satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pembangunan PLTN adalah analisis dampak lingkungan (Amdal). Sementara ini, pemerintah terus melakukan sosialisasi pembangunan PLTN pada masyarakat. Hasil survei Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) pada tahun ini menyebutkan 76,5 persen masyarakat menyetujui pengembangan iptek nuklir dan sebanyak 60,4 persen masyarakat menyetujui pengembangan nuklir di bidang energi atau pembangunan PLTN. Angka ini menunjukkan animo masyarakat yang tinggi terhadap PLTN, dan ini bisa jadi modal kuat pembangunan PLTN di Indonesia ke depannya.