Potensi Laut Indonesia
Keadaan lautan di Indonesia bisa saya katakan seperti potensi yang belum dioptimalkan. Indonesia yang mayoritas wilayahnya adalah lautan, sudah selayaknya berkonsentrasi untuk memaksimalkan potensi lautan. Bisa dari potensi wisata baharinya (terumbu karang dan pantai yang indah), potensi mariculturenya berupa budidaya rumput laut, mangrove, kepiting bakau, ikan hias, ikan kosumsi, dan lainnya. Bahkan potensi sumber energi berupa gelombang laut dan arus laut. Contoh sederhana saja, garam kita masih impor dari negara lain, padahal garam harusnya menjadi produk pokok negara maritim seperti Indonesia. Lebih dari itu, kelestarian dan keberlangsungan lautan dan perairan Indonesia harusnya tetap yang terutama dan menjadi masalah serius yang harus diperhatikan oleh banyak pihak.
Potensi Laut Indonesia
Bohong rasanya jika kita tidak tahu potensi laut Indonesia. Ada potensi wisata bahari (terumbu karang yang indah), potensi mariculturenya berupa budidaya rumput laut, mangrove, kepiting bakau, ikan hias, ikan kosumsi, dan lainnya. Bahkan potensi sumber energi dari gelombang dan arus laut. Belum lagi industri garam atau industri pengolahan ikan (pengalengan ikan, fillet, maupun pengeringan ikan). Berdasarkan website resmi Dewan Kelautan Indonesia (data tahun 2011), penerimaan devisa Indonesia dari sektor pariwisata bahari mencapai US$ 1,5 milyar/tahun atau sekitar 180 triliun rupiah. Artinya potensi pariwisata bahari sangat potensial untuk terus dikembangkan. Selanjutnya, penerimaan pendapatan negara dari sektor perikanan mencapai angka 200 triliun rupiah pada 2010. Sangat besar bukan?
Namanya potensi ya harus dikembangkan. Kalau punya bakat dan tidak diasah akan jadi sia-sia. Begitu pula dengan perairan (laut) Indonesia. Ibarat bakat atau talenta kalau didiamkan saja ‘kan tidak akan berguna. Nah, potensi laut Indonesia itu harus sama-sama kita kembangkan. Misal, sediakan dana untuk membangun sarana dan infrastruktur di pesisir pantai. Buat cottage, hotel, agen jasa penyelaman, dengan putra-putri Indonesia pemilik dan yang bekerjanya. Jangan kasih ke orang asing. Coba tengok ke Bali, mayoritas hotel dan penginapan sudah menjadi milik orang asing. Ini artinya, devisa negara Indonesia terus mengalir ke luar negeri tanpa kita sadari.
Lautan Indonesia bisa sangat menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Dari potensi wisata saja kita sudah dapat untung besar. Daerah pesisir maju, perekonomian meningkat, sarana dan infrastruktur daerah pun dapat terbangun, belum lagi dengan lapangan kerja yang terbuka sebagai nelayan, instruktur selam, pembudidaya rumput laut, dan lainnya. Kita sudah dianugerahi alam dan laut yang indah, nah, itulah yang harus kita kembangkan sungguh-sungguh. Jangan bilang Indonesia miskin, Indonesia kaya. Hanya kita saja belum mampu mengelola kekayaan itu agar dapat dirasakan oleh semua orang.
Potensi Energi dari Laut
Lantas, potensi laut Indonesia di bidang energi juga amatlah besar. Namun kembali memang belum sungguh-sungguh digarap. Kita masih saja terpaku dengan energi-energi konvensional: batubara dan minyak bumi. Alasannya? Mudah dioperasikan, teknologi sudah dikuasai sejak tahun 1960-an, dan hasrat kita yang ingin mudahnya saja: yang penting kan ada. Kita harus maju, kembangkan sumber-sumber energi bersih dari laut atau panas bumi. Indonesia harus mau belajar. Saya menantang pemuda -pemudi Indonesia, ayo kembangkan sumber-sumber energi alternatif. Jangan terpaku hanya bekerja di perusahaan minyak, gas, atau tambang, dan terlena dengan kekayaan yang semu. Ah, sudahlah, saya sudah makmur. Mobil sudah dua, rumah sudah besar, ada juga tabungan di bank. Bangun Indonesia, dan itu dimulai dari bidang energi. Banyak tantangan dan rintangan, belum lagi ejekan dan sindiran orang-orang. Selagi kita dapat, kita berjuang! Belajar, bekerja, meneliti, semuanya dilakukan dengan sungguh-sungguh. Energi yang bersih dan terjangkau tidak lagi jauh dari depan mata. Energi yang memajukan Indonesia.
Informasi Lebih Lanjut
Sumber gambar:
Bacaan lebih lanjut mengenai potensi laut Indonesia:
- www.bunghatta.ac.id/pembangunan-dan-peluang-kerja-pada-sektor-perikana.html
- www.kkp.go.id/index.php/arsip/c/8318/PERIKANAN-BERPOTENSI-ANGKAT-PEREKONOMIAN-RI-JADI-NOMOR-TUJUH-DUNIA
- www.kkp.go.id/index.php/arsip/c/8242/PULAU-KECIL-TERLUAR-AKAN-TERUS-DIKEMBANGKAN-KKP
Tentang Penulis
Penulis adalah mahasiswa tingkat 4 Teknik Elektro di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Menekuni sistem kontrol dan elektronika, motor dan generator, inverter, dan energi arus laut. Telah bekerja sebagai staff engineer di salah satu perusahaan energi arus laut serta aktif dalam berbagai diskusi energi baru-terbarukan.