Schrodinger Equation
Di tengah-tengah kebingungan para fisikawan dalam memahami dualisme sifat elektron, tampillah Erwin Schrodinger, seorang fisikawan Austria (1887-1961) yang nampaknya menaruh minat besar pada ide Louis de Broglie. Lewat serangkaian penelitian yang panjang, akhirnya pada 1926, Schrodinger mengumumkan persamaan matematika untuk menghitung penyebaran gelombang dalam ruang. Persamaan itu kemudian disebut Persamaan Schodinger (Schodinger Equation). Pada bagian kita kita akan membahas Schrodinger Equation.
Schrodinger Equation
Dengan menyelesaikan Schrodinger Equation atau persamaan Schrodinger, kita bisa memperkirakan bagaimana “bentuk” gelombang dari sebuah benda, sekaligus jangka waktu merambat atau menyebarnya gelombang tersebut. Schrodinger lalu membuktikan hasil penghitungan energi elektron dalam atom hidrogen dengan persamaan itu hasilnya sama dengan quantum condition. Persamaan Schrodinger juga membuktikan ada tingkatan-tingkatan energi dalam atom.
Schrodinger kemudian merangkum semua ide dan pikirannya dalam tesisnya yang kemudian diapresiasi oleh Max Planck dan Albert Einstein. Tesis Schrodinger ini kini menjadi bagian besar dari Mekanika Gelombang (Wave Mechanics) dan menjadi teori dasar bagi Teori Mekanika Kuantum (Mechanical Quantum), teori yang menjelaskan hukum-hukum mekanika dalam dunia mikro.
Berikut adalah penjelasan tentang Schrodinger Equation. Schrodinger melandasi teorinya dengan Hukum Konservasi Energi Newton dan menggabungkannya dengan teori kuantum buatan Max Planck.
1 thoughts on “Schrodinger Equation”