Shut Down PLTN
Shut down PLTN, Apa yang Kamu Tahu?
“Proses shut down PLTN berlangsung lama,” tulis seorang dalam tweetnya. “Setahu saya shut down PLTN sangat cepat, tidak sampai 5 detik bahkan,” jawab seorang yang lain mengomentari tweetnya. “Lho mana yang benar?” kata seorang lain.
Dari tweet di atas kita tahu bahwa pengetahuan kita mengenai PLTN atau minimal tentang proses shut down PLTN masih sangat minim. Empat proses yang disebutkan diatas nyatanya dilakukan otomatis dan tidak perlu waktu lama. Penembak neutron dimatikan, batang pengontrol diturunkan, aliran air pendingin pun dipercepat. Tapi shut down tidak selesai sampai di sini.
Radioisotop dalam bejana reaktor terus melepaskan energi sambil memancarkan radiasi radioaktif. Proses pemancaran energi ini berlangsung lama tergantung durasi radioisotop mencapai sifat stabilnya. Ada radioisotop yang hanya 8 hari langsung stabil, namun ada pula yang bertahun-tahun. Inilah yang menyebabkan shut down PLTN berlangsung dalam durasi yang sangat panjang. Sebagai contoh, meskipun pada Maret 2011 seluruh PLTN di Jepang telah di-shut down, namun prosesnya masih berlangsung hingga kini. Shut down akan diteruskan hingga radioisotop menjadi stabil dan batang bahan bakar nuklir dirapikan. Entah dipakai kembali atau dibuang sebagai limbah nuklir tingkat tinggi.
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah paham shut down PLTN? Saya harap kita bisa sedikit belajar tentang sulitnya mengontrol PLTN dan mengawasi proses shut down PLTN. Kalau teman-teman ada pertanyaan, bisa menuliskannya di kotak komentar di bawah ini.
Semoga bisa menjadi acuan dalam mengambil keputusan tentang membangun PLTN di Indonesia.
Informasi Lebih Lanjut
Sumber Gambar : gizmodo.com.au, apesnature.homestead.com
Referensi Buku
- Buku “Memahami PLTN” dalam bahasa Jepang : 原子力発電がよくわかる本
- Buku “Renaisans PLTN: Pilihan yang Tak Terhindarkan” dalam bahasa Jepang 原子力ルネサンス ~エネルギー問題の不可避の選択
- Buku “Berapa Biaya PLTN” dalam bahasa Jepang 原発のコストーエネルギー転換への視点
Tentang Penulis
Penulis adalah mahasiswa tingkat 3 Teknik Elektro di salah satu Universitas di Jepang dan telah tinggal di Jepang selama 3,5 tahun. Menekuni mesin dan motor, juga teknologi tenaga nuklir. Telah membaca buku dan liputan dokumenter, serta aktif mengikuti forum diskusi tentang PLTN di Jepang.