Sifat Gelombang dari Elektron
Mereka menembakkan elektron ke lempengan nikel dan mencatat ada beberapa elektron yang terpental keluar dari lempengan. Yang mengherankan, berdasarkan alat pendeteksi, elektron-elektron itu memantul dan terpental dalam sudut-sudut tertentu. Mereka menarik kesimpulan sebagai berikut: Ada barisan-barisan elektron di dalam lempengan nikel yang membuat elektron yang ditembakkan mengalami difraksi. Elektron awalnya hanya masuk sampai batas tertentu dalam lempengan nikel, dan kemudian terlontar karena gaya tolak-menolak. Kemudian salah satu elektron yang terpental akan mengarah ke barisan elektron dibawahnya dan seterusnya, dan mengalami fenomena serupa, terpental akibat gaya tolak-menolak.
Karena perbedaan jarak antara barisan elektron dan bagian terluar lempengan nikel, maka terjadilah interferensi, yang sekaligus membuktikan sifat gelombang dari elektron. Tepat, teori De Broglie cocok sekali dengan hasil percobaan Davisson dan Germer.
Di waktu yang hampir bersamaan, George Paget Thompson (1892-1975) juga melakukan percobaan yang serupa dengan berbagai jenis logam. Dia menembakkan elektron ke berbagai macam lempengan logam dan mencatat pola difraksinya (Inti percobaannya sama dengan percobaan Davisson dan Germer). Pola-pola yang dicatat sama persis dengan pola yang ditemukan oleh Thomas Young, lewat percobaan celah gandanya. Dua tahun setelah percobaan ini, teori De Broglie diakui di seluruh dunia dan dia mendapatkan Nobel Fisika pada 1929. Davisson dan Thompson juga kemudian sama-sama mendapatkan nobel pada tahun 1937.
Seperti Apa Sifat Gelombang dari Elektron?
Tapi gelombang yang seperti apa? Pertanyaan ini terus mengambang dalam rapat dan diskusi di Copenhagen. Nah, kita akan lihat dan membahasnya satu persatu. Gelombang itu tidak “diam” hanya di satu tempat, namun menyebar dalam ruang. Jadi dalam ide “elektron adalah gelombang”, elektron dianggap menyebar dalam atom. Contohnya pada gambar (a). Elektron digambarkan bergerak bagaikan gelombang di dalam atom. Kalau “puncak” dan “puncak” tidak pas bertemu, maka akan terjadi interferensi dan menyebabkan amplitudo r berkurang dan lenyap sama sekali, seperti yang ditunjukkan dalam gambar (c). Jadi agar sifat gelombang tidak lenyap, maka gelombang harus seperti gambar (b). “Puncak” akan tepat bertemu dengan “puncak” sehingga sifat gelombang tetap ada. Syarat agar (b) dapat terjadi adalah panjang gelombangnya adalah kelipatan bilangan bulat (λ, 2λ,3λ, dsb).
Sumber Gambar : percobaan lempengan nikel, Foto Davisson and Germer, Foto George Paget Thompson, Sifat gelombang dari elektron 1, 2
Perjalanan Sejarah Teori Kuantum 2
1. Prinsip Dasar dalam Teori Mekanika Kuantum
2. Lima Problem Terbesar dalam Fisika Teori
3. Sifat Gelombang dari Elektron
4. Quantum Condition dan Persamaan De Broglie
5. Persamaan Schrodinger
6. Interpretasi Probabilitas
7. Interpretasi Copenhagen
8. More About Copenhagen Interpretation
9. Schrodinger Cat
10. Sifat Gelombang dari Elektron
11. Percobaan Quantum Double Slit
12. Penjelasan Percobaan Double Split
13. Percobaan Feynman
14. What does Measurement Mean?
15. Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
16. Scientists Uncertain about Uncertainty
17. Prinsip Ketidakpastian
18. Zero Point Energy
19. Sikap Einstein Terhadap Teori Kuantum
20. Einstein vs Bohr
21. Einstein vs Bohr Part 2
22. Einstein vs Bohr Part 3
23. Einstein vs Bohr Part 4
24. Einstein vs Bohr Part 5
25. EPR Paradox
26. Mencari Variabel Tersembunyi
27. Alain Aspect Berhasil Membuktikannya
28. Referensi Buku Belajar Teori Kuantum
Recommended for you
Baca Halaman Selanjutnya 1 2
1 thoughts on “Sifat Gelombang dari Elektron”