Albert Einstein dan Niels Bohr terus berdebat selama kurang lebih 30 tahun. Waktu yang sangat lama bukan? Namun ketika ditanya perdebatan mana yang paling panas, semua orang mungkin akan menunjuk pada satu peristiwa. Ya, puncak perseteruan Einstein dan Bohr adalah saat Konferensi Solvay di Belgia
Einstein vs Bohr Part 2 di Konferensi Solvay Niels Bohr menjadi salah seorang fisikawan besar setelah berhasil menyelesaikan dan mengajukan ide model atom baru ke publik. Mungkin oleh karena itu, Bohr diundang untuk mengikuti Konferensi Solvay tahun 1927. Konferensi Solvay ini bukan konferensi sembarangan, karena
Einstein mengajukan idenya berdasarkan hukum sebab akibat. Segala hasil/ akibat pasti ada akibatnya. Dan jika sebabnya itu diketahui, hasil/ akibat juga bisa diprediksi dengan pasti. Makanya wajar saja Einstein menolak teori ketidakpastian (uncertainty principle) yang disusun oleh Heisenberg.
Tidak hanya mengungkapkan keberatan dan ketidaksetujuannya pada teori kuantum, Einstein juga mengangkat topik ini dan menyimpulkannya dalam sebuah percobaan logika (percobaan yang tidak benar-benar dilakukan, hanya dalam pikiran saja). Dalam percobaan logika ini, Einstein juga menggunakan celah ganda, suatu benda yang tidak asing lagi dalam
Einstein memang dari awal tidak menyetujui teori ketidakpastian mengajukan ide seperti berikut. Mari melakukan percobaan dengan celah ganda yang sama seperti yang dilakukan oleh Thomas Young. Bedanya pergunakanlah celah ganda yang benar-benda sensitif dan bisa bergerak dengan bebas. Dengan menggunakan celah ganda yang seperti itu