Setahunlah T’lah Berlalu
Setahunlah telah berlalu,
Makin dekatlah ajalku.
Apa imanku pun bertambah
Dan rasa kasih sayangku
Kepada Yesus maupun Allah
Serta sesama kawanku?
Kata-kata di atas adalah lirik Bahasa Indonesia dari lagu “Naung Moru do Muse Sataon” (Buku Ende No.64), sebuah lagu yang amat sering dinyanyikan di dalam Kebaktian Tahun Baru keluarga kami. Saya menuliskan renungan ini bukanlah dalam rangka memperingati tahun baru. Melalui tulisan ini saya ingin kembali merenungkan apa yang sudah terjadi dan yang sudah saya alami selama setahun belakangan ini. Ya, setahun yang amat indah dan tidak terlupakan.
Setahunlah T’lah Berlalu
Tahun ini amat istimewa. Tahun ini saya dan adik saya dapat lulus Ujian Nasional, Ujian Sekolah, bahkan masuk ke perguruan tinggi negeri yang menjadi keinginan kami, begitu pula dengan jurusan yang kami pilih. Kami berdua bisa masuk ke Universitas Indonesia jurusan Teknik Elektro dan Institut Teknologi Bandung jurusan STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika). Sungguh amat besar kasih Tuhan Yesus di dalam hidup saya dan keluarga saya.
Lebih dari itu, adik saya juga mendapat beasiswa untuk kuliah di Jepang, dengan jurusan Teknik Elektro. Kabar beasiswa itu membuat keluarga kami amat bersyukur. Tahun ini pula saya memulai kehidupan baru saya, jauh dari keluarga saya. Namun, penyertaan Tuhan amatlah saya rasakan ketika saya hidup sendiri di Bandung. Tuhan menyertai saya di hari-hari saya berkuliah di Bandung.
Setahun ini memang telah berlalu, begitu pula dengan tahun-tahun yang akan datang. Tahun yang berikutnya akan selalu hadir dengan tantangan baru. Namun saya sadar penyertaan Tuhan akan selalu hadir di tiap tahunnya. Sebagai orang percaya, saya mengimani semuanya itu. Yesus Kristus yang sejak tahun-tahun lalu sudah memberkati, pasti juga akan memberkati kita di tahun-tahun depan.
Sumber Gambar : BlogSpot