Browse By

Tag Archives: Keluargaku

Surga Tempat yang Lebih Baik

Ketika Tulang, Bapatua, dan Namboru saya wafat, ada adat di mana setiap keluarga (atau perwakilan keluarga) memberikan pesan-pesan terakhir mengenai kehidupan beliau dan juga kata-kata penghiburan bagi keluarga. Dalam istilah suku Batak, acara ini dikenal sebagai Martonggo Raja, sebuah penghargaan terakhir sekaligus pelepasan orang yang meninggal yang diberikan oleh

Allah Hadir di Tengah-Tengah Keluarga (21)

Lanjutan dari Allah Hadir di Tengah-Tengah Keluarga (20) Kisah ini kembali berlanjut di sabtu tanggal 28 Desember 2013. Sejak pagi, papa, mama, dan saya bekerja sama untuk membersihkan rumah dan juga memasak beberapa makanan yang akan dibawa di acara Mangapuli siang nanti. Mama memasak ayam gulai

Allah Hadir di Tengah-Tengah Keluarga (20)

Lanjutan dari Allah Hadir di Tengah-Tengah Keluarga (19) Sudah lebih dari satu tahun tulisan mengenai Allah hadir di tengah-tengah keluarga. Terasa cepat bukan? Saya pun merasakan hal yang sama. Rasanya baru seperti kemarin ketika kami sama-sama pergi ke Bakara, kumpul bersama, berdoa dan mengucap syukur bersama,

From Jember With Love-8:Jas Hujan Motor

Selesai makan kami kembali ke ruang keluarga, kata amangboru, lebih enak jika ngobrol di sana, jadilah kami lanjut berbincang-bincang kembali. Namun, hujan rintik-rintik mulai turun, saya memandang langit luar yang gelap dari jendela. “Mungkin akan turun hujan yang besar,” pikir saya. Baru kira-kira setengah jam

From Jember With Love-7: Saksang Bou Jember

Saya tiba di rumah Amangboru dan Namboru Jember sekitar pukul 10.45. Rumahnya terletak di tengah-tengah sawah dan pekarangan yang terhampar luas. Rasanya teduh sekali, apalagi lagi mendung di siang itu, tanda-tanda mau hujan. Di depan pagar, bou langsung menyambut dan memanggil nama saya. Wah, Daniel