Dalam artikel sebelumnya, kita sudah belajar bahwa uranium yang ditambang dari alam tidak bisa langsung dipergunakan sebagai bahan bakar PLTN. Itu dikarenakan kebanyakan uranium yang di alam, yakni hampir 99,3% adalah isotop uranium-238 yang berat sehingga sulit dilakukan reaksi fisi dalam PLTN. Reaksi fisi atau
Uranium adalah bahan bakar PLTN di seluruh dunia. Uranium didapatkan dengan cara menambangnya di alam dan memprosesnya hingga siap menjadi bahan bakar PLTN. Tapi bagaimana cara memproses uranium jadi siap pakai? Sebelum berpendapat mengenai PLTN di Indonesia, mari kita belajar mengenal uranium lebih dahulu.
Dalam membangun sistem PLTN, seluruh kemungkinan harus diperhitungkan, termasuk kemungkinan shut down PLTN atau penghentian PLTN dalam keadaan darurat. Shut down adalah harga mati PLTN. Jika shut down gagal, kecelakaan PLTN sudah menanti di depan mata, dan Baarr! Ledakan PLTN bisa terjadi.
Di artikel sebelumnya kita sudah belajar bagaimana karakteristik PLTN dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya. Kita juga mendapati bahwa biaya produksi listrik dari PLTN adalah yang paling murah daripada pembangkit listrik yang lainnya seperti PLTU, PLTG, atau PLTA. Dibanding yang lainnya, PLTN juga tidak menghasilkan gas
Saat tulisan ini ditulis, Indonesia tengah berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bangka. Ada banyak rakyat Indonesia yang bersemangat dan setuju atas pembangunan PLTN ini, alasannya bisa menutupi defisit listrik dan juga sebagai ajang unjuk gigi pada dunia internasional.